Lensa Purbalingga – Ustadz Abu Sa’ad berkata, “Pelaku mimpi hendaknya memelihara etika yang perlu dipegang teguh dan memiliki batasan-batasan yang selayakya tidak dilampaui. Demikian pula dengan pentakwil.”
Ternyata dalam menafsirkan mimpi terdapat etika-etika yang harus ditaati oleh penakwil dan orang yang mengalami mimpi, lho!
Baca Juga: Dalam Islam Ada 2 Kategori Mimpi, Apa Saja? Kamu Wajib Baca Ini
Berikut etika yang harus ditaati oleh orang yang mengalami mimpi:
1. Tidak menceritakan mimpinya kepada orang yang iri
Hal ini sesuai dengan perkataan Ya’kub kepada Yusuf, “Ayahnya berkata, ‘Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka akan membuat makar (untuk membnasakanmu)’” (Yusuf: 5)
2. Jangan menceritakan mimpi kepada orang-orang bodoh
Baca Juga: Ini 3 Aktris yang Dirumorkan Punya Hubungan Special Dengan Nam Joo Hyuk
Nabi saw. Bersabda, “Janganlah kamu menceritakan mimpimu kecuali kepada orang yang dicintai atau kepada orang yang pandai.”
3. Jangan menceritakan mimpi secara terbuka