Lensa Purbalingga - Akhir-akhir ini, banyak masyarakat yang mulai melirik cara bertani dengan sistem hidroponik.
Selain lebih hemat lahan, sistem hidroponik juga dinilai mampu menghasilkan sayuran dan buah yang lebih sehat karena tidak menggunakan pestisida.
Disisi lain, bertani dengan sistem hidroponik dinilai sangat menguntungkan dan bisa dilakukan oleh siapa saja.
Baca Juga: Toko Sepeda Brompton di Jerman Diserbu Warga Indonesia
Baca Juga: Lepas Sambut, Danyonif 406 Candra Kusuma: Kami Terbuka, Siap Koordinasi dan Ngopi Buatan Sendiri
Lalu bagaimana cara bertani dengan sistem hidroponik, dan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dalam budidaya hidroponik?
Sebelumnya, yang perlu diketahui adalah budidaya tanaman hidroponik adalah metode budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah.
Sebagai penggantinya, media tanam hidroponik bisa dibuat dari sabut kelapa, pasir, pecahan genteng, serbuk kayu, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Pilkada 2020 Purbalingga, PAN Resmi Dukung Pasangan Tiwi - Dono
Baca Juga: Manfaatkan Limbah, Seorang Warga Cilacap Menyulap Serabut Kelapa Jadi Vas Bunga Anggrek
Sementara untuk jenis sayuran yang paling cocok ditanam dengan sistem hidroponik antara lain selada, bayam, tomat, kangkung dan beberapa jenis lainnya.
Ada beberapa metode yang bisa diterapkan untuk budidaya hidroponik salah satunya adalah dengan siatem NFT (Nutrient Film Technique).
Dalam hal ini bahan yang dibutuhkan adalah dengan menyiapkan beberapa pipa atau talang, dan pompa.
Baca Juga: Liga Champions: Prediksi Laga Juventus vs Lyon
Baca Juga: Putus Mata Rantai Covid-19, Bupati Cilacap Resmikan Kampung Siaga