Coca-cola vs Pepsi: Kisah Pertarungan Raksasa Soda Dunia

- 6 Agustus 2020, 11:13 WIB
Coca-cola vs Pepsi dua raksasa minuman bersoda./Reuters.
Coca-cola vs Pepsi dua raksasa minuman bersoda./Reuters. /
Lensa Purbalingga - Mendengar kata Coca-cola dan Pepsi, bayangan kita pasti langsung tertuju pada dua brand besar dunia yang saling bersaing dalam produksi minuman bersoda.
 
Keduanya memang saling bersaing untuk menunjukkan siapa yang terbaik dengan berbagai cara, salah satunya ialah dengan membayar bintang untuk menjadi model iklannya. 
 
Nama besar seperti Beyonce, Taylor Swift, Lionel Messi dan Lebron James barulah segelintir nama yang menjadi bintang iklan di antara bintang-bintang besar lainnya. 
 
 
 
 
Lalu, seperti apa awal persaingan keduanya terjadi? 
 
The Coca-cola Company didirikan pada tahun 1892, sementara PepsiCo baru berdiri sebagai perusahaan pada tahun 1965.
 
Namun, sebelum menjadi perusahaan PepsiCo telah memiliki sebuah brand bernama Brad's Drink pada tahun 1893 sebelum berganti nama menjadi PepsiCola pada tahun 1898. 
 
 
Coca-cola sendiri di awal berdirinya sebenarnya bertujuan untuk membuat obat, lain dengan Pepsi yang memang membuat minuman ringan.
 
Pada 1903, Coca-cola menghilangkan kandungan kokain di dalam produknya untuk kemudian beralih haluan menjadi minuman ringan.
 
Sedangkan Pepsi, mengambil namanya dari asal kata Pepsis atau Pepsin yang dalam bahasa Yunani berarti pencernaan. 
 
 
Di sinilah awal mula Pepsi dituduh sebagai produk peniru Coca-cola. 
 
Pada tahun 1932, Pepsi yang saat itu dimiliki oleh Charles Guth sempat bangkrut dan ditawarkan kepada Robert Winship Woodruff, presiden The Coca-cola Company kala itu tapi ditolak.
 
Jadi, sedari awal Coca-cola sebenarnya bisa menghancurkan Pepsi apabila mereka menerima tawaran Pepsi tersebut.
 
 
Di awal perang dunia ke-II, Woodruff merasa terancam karena kebijakan pembatasan gula oleh pemerintah AS. 
 
Woodruff pun bernegosiasi dengan pemerintah AS, bahwa Coca-cola adalah produk yang dibutuhkan di masa perang. 
 
Pemerintah AS pun mengiyakan permohonan Woodruff tersebut dan jadilah Coca-cola sebagai produk yang dipasok ke berbagai kamp militer AS. 
 
 
Jadilah Coca-cola sebagai produk yang menunjukkan lambang patriotisme AS karena logonya ada di berbagai kamp militer AS. 
 
Hal inilah yang tidak didapatkan oleh Pepsi, utamanya karena kebijakan pembatasan gula tadi. 
 
Selama perang dunia kedua terjadi, ada catatan bahwa tentara dan sukarelawan AS mengkonsumsi 10 miliar botol Coca-cola.
 
 
Setelah perang dunia kedua usai, Coca-cola dianggap sebagai pemenang, terutama kedekatannya dengan pemerintah AS. 
 
Namun, hal tersebut mulai berubah di tahun 50an hingga 60an, ketika industri soft drink mengalami perubahan yang signifikan. 
 
Para perusahaan soft drink mulai mengeluarkan produk lain dengan berbagai macam varian rasa. 
 
 
Tidak seperti Coca-cola yang hanya dikuasai oleh Woodruff seorang saja, Pepsi yang memiliki banyak tokoh kunci perusahaan menjadikannya lebih inovatif dan dinamis dalam menciptakan produk baru.
 
Kalah dekat dengan pemerintah, Pepsi menggunakan metode marketing yang berbeda dengan Coca-cola. 
 
Pepsi menggunakan layanan iklan di TV untuk menarik pangsa pasar yang lebih luas, tidak hanya kalangan militer saja. 
 
 
Pada tahun 1975, Coca-cola semakin tertinggal setelah Pepsi mengeluarkan Pepsi challenge, persis seperti challenge-challenge yang ada di zaman sekarang. 
 
Kala itu, tercatat ada 11 juta orang lebih di AS yang mengikuti tantangan dari Pepsi. 
 
Tantangannya adalah seseorang akan disuruh meminum dua minuman tanpa mengetahui produknya. 
 
 
Hasilnya, rata-rata responden mengatakan bahwa rasa Pepsi lebih enak. 
 
Inovasi Pepsi tersebut membuat mereka kian mengungguli Coca-cola di tahun 80an. 
 
Untuk menghadapi persaingan Pepsi tersebut, Coca-cola bahkan sempat mempertimbangkan untuk mengubah "secret ingredient" mereka, agar bisa menyaingi rasa dari Pepsi, maka diluncurkanlah produk bernama New Coke. 
 
 
Ternyata, penerimaan masyarakat terhadap produk baru tersebut jauh di bawah harapan Coca-cola. 
 
Kejadian ini menjadi perayaan tersendiri bagi Pepsi yang merasa telah memenangkan The Cola Wars, bahkan mereka sempat meliburkan para pekerjanya selama sehari sebagai bentuk perayaan kemenangan atas Coca-cola. 
 
Coca-cola pun akhirnya meluncurkan produk lama mereka dengan resep rahasia yang telah dipakai sebelumnya.
 
 
Produk yang terus digunakan hingga sekarang untuk kembali menyaingi Pepsi dalam The Cola Wars.
 
Itulah kisah pertarungan antara dua raksasa minuman bersoda, Pepsi yang dulunya dituduh sebagai imitator dengan Coca-cola yang kalah strategi marketing dengan Pepsi.***

Editor: Majid Ngatourrohman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x