Kritikus film Richard Brody berargumen dalam The New Yorker bahwa orang yang tidak suka film ‘Cuties” ini sepenuhnya melewatkan inti dari film tersebut, yang sebemarnya mengkritik struktur yang mengarah pada seksualisasi anak.
“Subjek ‘Cuties’ bukanlah twerking; anak-anak, terutama anak-anak miskin dan bukan kulit putih, yang kehilangan sumber daya, pendidikan, dukungan emosional, diskusi keluarga terbuka untuk menempatkan media seksual dan budaya pop ke dalam perspektif,” Ujarnya.
“‘Cuties’ tidak menayangkan anak-anak yang berperilaku seksual, melainkan mendramatisasi kesulitan dalam membesarkan perempuan dalam budaya media yang seksual dan dikomersilkan,” imbuhnya.***