Lensa Purbalingga - Banyak sektor usaha terdampak pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, salah satunya adalah para pelaku industri kuliner.
Pembatasan mobilitas masyarakat dan larangan untuk berkerumun menjadi masalah utama dari para pelaku usaha kuliner.
Menyikapi hal itu, Elsa Dwi Wardhani mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Fakultas Ekonomika dan Bisnis harus berputar otak.
Ia yang dibimbing oleh Dr.rer.nat. Thomas Triadi Putranto, S.T., M.Eng. selaku dosen pembimbing lapangan akhirnya berinisiatif membuat strategi.
Strategi tersebut berupa edukasi kepada masyarakat di daerah asalnya Desa Grecol, bagaimana caranya tetap berjualan di masa pandemi Covid-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Keputusan membuat program tersebut kami ambil setelah berdiskusi dengan perangkat desa. Ternyata terdapat banyak UMKM di Desa Grecol yang terdampak Covid-19, bahkan terpaksa gulung tikar," ujarnya, Selasa 3 Agustus 2021.
Program ini dilaksanakan pada dua pelaku UMKM di daerah asalanya Desa Grecol, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga.
Dua UMKM tersebut milik Ibu Popy yang bernama “Nada Food”, dan milik Ibu Novi yang bernama “Zila Snack”.
Baca Juga: Bupati Tiwi Minta Plt Direktur Bisa Tangani Kebocoran di PDAM Purbalingga
UMKM milik Ibu Popy memproduksi makanan katering sedangkan UMKM milik Ibu Novi memproduksi seriping pisang.
"Materi yang disampaikan mengenai program tersebut yaitu mengenai strategi pemasaran menggunakan platform online dan bagaimana cara mempertahankan usahanya pada masa pandemi seperti ini," terangnya.
Baca Juga: Pemkab Purbalingga Permudah Vaksinasi Bagi Lansis Dengan Cara Door to Door
Tidak hanya itu, Elsa juga membantu pelaku UMKM tersebut untuk mendaftarkan usahanya ke Gofood.
"Harapannya dengan mendaftarkan usahanya ke Gofood, UMKM tersebut dapat meningkatkan penjualan dan tetap dapat bertahan serta berkembang pada masa pandemi Covid-19 seperti ini," kata dia.
Baca Juga: Kurban di Tengah Pandemi Covid-19, Mahasiswa KKN Undip Semarang Perketat Protokol Kesehatan
Elsa mengatakan, strategi pemasaran secara online sangat diperlukan mengingat kebanyakan UMKM di Desa Grecol melakukan pemasaran dan menjual produknya secara konvensional.
Padahal, pada masa pandemi seperti ini terdapat beberapa kebijakan yang mengharuskan masyarakat untuk Stay at Home atau di rumah saja.
Baca Juga: Pembuat Video Pelecehan Puan Maharani Minta Maaf, Ini Respon Ketua DPC PDIP Purbalingga
Hal tersebut membuat para pelaku UMKM tersebut mengalami penurunan penjualan dan penghasilan.
"Dengan adanya kebijakan tersebut maka perilaku konsumen juga berubah. Konsumen sekarang lebih suka membeli kebutuhannya secara online karena tidak perlu keluar rumah sehingga merasa aman," terangnya.
Baca Juga: Sebanyak 1146 Ton Beras Dibagikan Kepada 114.460 KK di Purbalingga Terdampak PPKM
Dengan Program Edukasi Strategi Berjualan Pada Masa Pandemi Covid-19 ini, Elsa berharap dapat membantu dan meringankan pegiat di daerah asalnya untuk bertahan menghadapi pandemi Covid-19.
"Kami harap pelaku UMKM di Desa Grecol mampu bertahan dimasa pandemi ini, bahkan bisa berkembang dan dapat memberikan inspirasi kepada pelaku UMKM lain di bidang kuliner," tutupnya.***