Miris! Ada 20.283 Anak Putus Sekolah di Kabupaten Purbalingga

4 Desember 2021, 16:12 WIB
Sekda Kabupaten Purbalingga, Herni Sulasti. /Kurniawan./

Lensa Purbalingga - Sekretaris Daerah (Sekda) Purbalingga, Herni Sulasti mengatakan, sedikitnya ada 20.283 anak usia sekolah tidak sekolah (AUSTS) atau putus sekolah di Kabupaten Purbalingga.

Sekda Herni mengatakan, angka tersebut menempatkan Purbalingga, Pemalang, Jepara dan Rembang menjadi 4 besar kabupaten di Jawa Tengah yang angka anak putus sekolahnya memprihatinkan.

Baca Juga: Sekda Purbalingga: Istri PNS Diharapkan Bisa Berkontrubusi Serukan Gerakan Mageh Padha Sekolah

Atas hal tersebut, Herni menginginkan seluruh elemen masyarakat terutama istri PNS di Purbalingga bisa turut aktif dalam menggencarkan Gerakan Mageh Padha Sekolah (GMPS) yang dicanangkan Pemkab Purbalingga.

“Kami nderek titip bagaimana agar Dharma Wanita bisa bersinergi membantu mendorong bagaimana anak-anak usia sekolah yang tidak sekolah ini bisa kembali bersekolah,” kata Sekda dalam acara Pengukuhan Ketua Antar Waktu DWP Kabupaten Purbalingga Masa Bhakti 2019 – 2024 di Gedung Srikandi, Jumat 3 Desember 2021.

Baca Juga: Hari Disabilitas Internasional, Ini Kata Bupati Purbalingga

Herni mengatakan, peran aktif untuk mengentaskan anak putus sekolah di Purbalingga tidak harus menunggu alokasi dari APBD.

Dia mencontohkan, upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memvalidasi data Susenas tersebut.

“Kita dorong misalnya pendataan dulu, karena data 20.283 ini adalah data Susenas, yang artinya data yang belum by name by address," kata Sekda Herni.

Baca Juga: Sinta Malik Beranggapan Tema Hari Disabilitas dalam Template yang Dibuat Dinkominfo Purbalingga Salah

Dalam hal ini, peran aktif Sharma Wanita Persatuan (DWP) dan PKK Purbalingga bisa bergotong-royong melengkapi data tersebut.

"Nah tugas ibu-ibu semua baik DWP maupun TP PKK kita aktifkan data by name by address, sebetulnya mereka siapa, di mana dan mengapa yang seharusnya sekolah tapi tidak sekolah,” imbuhnya.

Baca Juga: Arisha Puteri Braling Minta Wartawan Tetap Kritis Meski Sudah Diajak Study Banding Dinkominfo Purbalingga

Herni juga mengatakan, faktor yang menyebabkan tingginya AUSTS di Purbalingga adalah karena biaya transportasi ke sekolah dan desakan ekonomi.

Angka AUSTS di Purbalingga didominasi oleh anak usia di atas 15 tahun yang kemungkinan lebih memilih bekerja di pabrik plasma ketimbang meneruskan pendidikan.***

Editor: Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler