Lensa Purbalingga - Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Desa Langkap, Kecamatan Kertanegara, Purbalingga tidak membawa pulang uang Bansos tunai secara utuh.
KPM Desa Langkap Purbalingga membawa uang Bansos tunai sebesar Rp 300 ribu dan 2 kantong beras ke rumahnya.
"Saya terima uang Bansos di kantor Desa Langkap Purbalingga Rp 600 ribu, kemudian ada petugas lain minta uang Rp 300 ribu untuk beli beras 2 kantong yang ada di kantor desa," kata salah satu KPM Desa Langkap yang enggan disebut namanya saat dikonfirmasi lewat telepon, Selasa sore 1 Maret 2022.
Saat ditanya siapa petugas yang meminta uang Rp 300 ribu untuk beli beras 2 kantong di kantor desa, KPM tersebut menjawab tidak tahu.
"Petugas itu dari mana saya tidak tau, intinya saya ambil di kantor Desa Langkap, saya dapat uang Rp 300 dan beras 2 kantong," ungkapnya.
Baca Juga: Purbalingga Islamic Center Diusulkan Dibangun Kembali Tahun 2023 Dengan Anggaran Rp 15 Miliar
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa (Kades) Langkap Kecamatan Kertanegara, Purbalingga, Wahyu Wibowo menyampaikan bahwa dari pihak Desa tidak memaksa kepada KPM agar membeli beras yang ada di kantor desa.
"Kami tidak menyuruh, tapi kami menyarankan dan mensosialisasikan kepada KPM bahwa progam BPNT yang sekarang tunai dibelanjakan sembako," katanya.
Baca Juga: Akibat Pandemi Covid-19, Anggaran Perbaikan Jalan di Purbalingga Turun Jadi Rp 70 Miliar
Saat ditanya adanya pedagang beras yang ikut berjualan di kantor Desa Langkap, Kades Langkap membenarkan.
"Siapapun yang mau jualan silahkan, yang penting bukan, TNI, Polri, PNS apalagi BUMDES. Ini suatu bentuk fasilitas kepada masyarakat Agar belanjanya mudah dan nyaman," terangnya.
Baca Juga: Penyaluran Bansos Tunai Kepada KPM di Purbalingga Sebagian Diganti Beras, Ini Tanggapan Dinsos
Saat ditanya ada beberapa desa di Kecamatan Kertanegara yang melakukan kebijakan seperti itu, Kades Langkap menjawab hampir semua desa.
"Hampir semua desa di Kecamatan Kertanegara melakukan kebijakan yang sama seperti di Desa Langkap," imbuhnya.***