Lensa Purbalingga - Terpengaruh Geopolitik, Pemerintah Lakukan Langkah Preventif Untuk Ketahanan Pangan
Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementerian Perdagangan Republik Indonesia menyatakan, Dinamika geopolitik terutama perang terjadi antara Rusia dan Ukraina berpengaruh pada ketahanan pangan di seluruh dunia termasuk Indonesia
“Dalam beberapa bulan terakhir terjadi fluktuasi harga komoditas di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Fluktuasi komoditas termasuk harga-harga terpengaruh. 30 persen bahan dasar tepung terigu Indonesia dipasok dari Ukraina.” Katanya saat high level meeting Mitigasi Resiko Eksternal Inflasi Jawa Tengah yang diikuti secara virtual oleh Pemkab/Pemkot seluruh Jateng, Selasa 22 Maret 2022.
Baca Juga: Jutaan Serangga Malam Penuhi Jembatan di Sungai Klawing, Pengendara Motor Berjatuhan
Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah, Sumarno menyampaikan empat solusi yang disebut dengan 4K guna mengatasi permasalahan pangan yang ada di Jawa Tengah.
Pertama, keterjangkauan harga dengan cara pemantauan perkembangan fluktuasi harga kepokmas yang dilakukan Pemprov melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Kabupaten /Kota Se Jateng.
Kemudian, melakukan pemantauan stok dan harga kepokmas, pelaksanaan gerakan membeli telur, cabai, bawang merah dan wortel sebagai upaya membantu stabilisasi harga dan kebijakan pemanfaatan produk pertanian lokal dalam program bantuan sosial selama Pandemi.
Baca Juga: Ini Tips Aman Berkendara Pada Saat Musim Penghujan
Kedua, memastikan ketersediaan stok bahan pangan sehingga fluktuasi harga di pasaran tidak terlalu bergejolak.
“Ketiga, kelancaran distribusi dengan cara program subsidi transportasi untuk mendukung kelancaran distribusi bahan pangan di Jawa Tengah oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah (Dispanhan) Provinsi Jateng,” katanya.
Baca Juga: Tips Ampuh Sembuhkan Penyakit, Ini Tanaman Obat Keluarga yang Wajib Ada di Halaman Rumah
Selanjutnya, penetapan perluasan jaringan trayek angkutan aglomerasi perkotaan di Provinsi Jateng dalam upaya mendukung kelancaran pergerakan masyarakat Jateng.
“Keempat yaitu lakukan komunikasi yang efektif. Pengembangan Sistem Logistik Daerah (Sislogda) dan Upgrade Aplikasi Sihati yang bisa memantau fluktuasi harga komoditas sehingga inflasi bisa terpantau dan terkendali,” tuturnyanya.
Baca Juga: Tips Menjaga Stamina Tubuh Tetap Sehat di Musim Penghujan
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dalam acara itu menyampaikan, perlunya diversifikasi pangan untuk menyiasati ketergantungan terhadap salah satu komoditas pangan.
Kebiasaan masyarakat tentang pangan diharapkan bervariatif misalnya pangan pokok seperti beras bisa diganti dengan yang lain.
“Kita sebelum tahun 80-an bervariasi makannya. Ada yang tiwul, di papua papeda tapi kemudian kita sekarang seragam. Makanya sekarang kita sosialisasikan kepada masyarakat untuk lebih bervariasi lagi,” kata Ganjar.
Baca Juga: Tips Cepat Menghafal Sandi Morse Untuk Anggota Pramuka
Ganjar juga setuju untuk intens melakukan komunikasi dengan berbagai mulai dari pembuat kebijakan hingga stakeholder termasuk para pengusaha agar kestabilan harga kepokmas di Jawa Tengah relatif terjaga.
“Komunikasi dengan siapa saja termasuk kepada para pengusaha agar harga kebutuhan di Jawa Tengah ini bisa terjaga,” pungkasnya