Purbalingga Kekeringan PDAM Untung Besar?, Ini Rinciannya

30 September 2023, 09:16 WIB
Penyaluran air bersih oleh BPBD Purbalingga bagi masyarakat terdampak kekeringan. /BPBD Purbalingga.

Lensa Purbalingga - Bencana kekeringan di Indonesia tidak terkecuali Purbalingga rupanya tidak selalu menimbulkan petaka.

Bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Perwira Purbalingga, kekeringan malah bisa disulap menjadi berkah.

Baca Juga: Dinkominfo Purbalingga Beri Pelatihan Digital Marketing ke Pemuda Desa Ponjen, Ini Tujuannya

Kepala Bagian Hubungan Langganan PDAM Purbalingga, Triyono merinci, untuk satu tangki air bersih 4000 liter yang dikirim dalam radius dekat, ditarif Rp 235.000.

Sementara untuk jarak menengah dan jauh, air PDAM ini dipatok tarif Rp 257.500 dan Rp 278.500.

“Per September sudah ada 79 tangki kapasitas 4000 liter yang disalurkan di wilayah Purbinhha, itu semua donasi dari masyarakat,” katanya.

Baca Juga: Masih Eksis hingga Saat ini, Pemasaran Permen Davos asal Purbalingga Tembus Luar Negeri

Sementara untuk air curah yang diambil BPBD dan PMI, pihak PDAM menerima kompensasi Rp 60 ribu per tangki kapasitas 5000 liter atau 5 meter kubik.

Nominal tersebut sangat jauh dari tarif dasar air PDAM untuk sosial khusus yang tertuang dalam Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 62 Tahun 2011 yang hanya Rp 850 per meter kubik.

“Indeks Rp 60 ribu itu yang menentukan bukan PDAM tapi dari Pemda. Kami dari PDAM menerima surat tentang harga air curah itu berdasarkan ajuan dari BPBD,” terangnya.

Baca Juga: Akuatik Purbalingga Gelar Kejuaraan Renang Soedirman Swimning Cup, Ini Tujuannya

Harga sesuaia harga indeks Rp 60 ribu per tangki itu diketahui berlaku sejak tahun 2019.

"Selama hampir dua bulan ini, sudah lebih dari 950 tangki air yang disalurkan berbagai pihak ke masyarakat Purbalingga terdampak," ujarnya.

Baca Juga: Petani Desa Kembangan Purbalingga Tetap Panen Meski Musim Kemarau

Kepala pelaksana BPBD Purbalingga, Prio Satmoko mengungkapkan, selama ini kami mengambil ari dari hidran PDAM.

Kita mengambil air dari PDAM yang tersebar di sejumlah wilayah Purbalingga. Dulu waktu rapat dengan PDAM, mereka pasang tarif Rp 60 ribu.

"Tapi kami masih menawar karena kami kan cuma beli air, armadanya punya sendiri, tapi ngga tau nanti dihitung berapa,” katanya.

Baca Juga: Ada Tujuh Desa Rawan Kekeringan di Kecamatan Kaligondang Purbalingga, BPBD Telah Salurkan 375 Liter Air Bersih

Prio berharap harga air dari PDAM ini bisa turun lah jangan Rp 60 ribu, karena kita kan pakai kendaraan sendiri.

"Kami kalau droping di Karangreja kan biasa ambil airnya di Kuta, harganya saja cuma Rp 25 ribu satu tangki,” lanjutnya.

Baca Juga: Bupati Tiwi Berharap IGTKI Purbalingga Juara di Porseni IGTK PGRI Tingkat Nasional

Hal senada pun diungkapkan oleh Ketua PMI Kabupaten Purbalingga, Imam Karseno saat dikonfirmasi.

Pada tahun 2019, PMI menerima tagihan klaim biaya penggunaan air dari hidran PDAM sekitar Rp 40 juta.

“Tahun ini kami strategi gotong-royong, dekati masyarakat yang memiliki sumber air untuk ikut berdonasi air, biar operasionalnya tidak tinggi,” terangnya.

Baca Juga: Ga Hanya Switch, Ini 9 Deretan Console Nintendo!

Bagi PMI yang merupakan organisasi nirlaba, donasi masyarakat dipergunakan hanya untuk beban operasional dasar yakni Rp 150 ribu per tangki.

“Itu tidak baku, kemarin ada yang donasi Rp 1,5 juta, harusnya buat 10 tangki, tapi kami maksimalkan jadi 15 tangki,” pungkas Ketua PMI Purbalingga.***

 

Editor: Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler