Lensa Purbalingga - Bencana alam tanah bergerak melanda Dusun Pagersari, Desa Tumanggal Kecamatan Pengadegan menyisakan duka untuk anak-anak.
Situasi panik saat bencana meninggalkan bekas trauma di hati dan pikiran anak-anak.
Baca Juga: Lazismu Purbalingga Siapkan 816 Kaleng Rendangmu Untuk Warga Terdampak Covid-19 dan Bencana Alam
Di tengah situasi mencekam, penting bagi anak-anak dan untuk mendapat pelayanan pemulihan trauma atau trauma healing.
Pamong Satuan Karya Bakti Husada atau SBH Kwarcab Purbalingga, Tofik Nur Arifan mengatakan untuk mengurangi trauma khususnya yang dialami anak anak di lokasi bencana, SBH Purbalingga mengajak 68 anak usia 6-12 tahun di lokasi bencana tersebut mengikuti trauma healing.
Baca Juga: Kunjungi Pabrik, Cabup Oji Janji Perhatikan Buruh
"Kami pilih bermain menjadi metode trauma healing. Kegiatan ini diisi dengan bernyanyi dan berbagai permainan, serta bercerita. Setelah itu pembagian susu dan makanan kecil,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, trauma healing menjadi salah satu kebutuhan vital bagi para korban bencana.
Baca Juga: Meski Diguyur Hujan, Tak Mengurungkan Cabup Tiwi Beri Bantuan dan Kunjungi Warga Terdampak Banjir
“Dengan trauma healing korban diharapkan bisa benar-benar sembuh dari traumanya dan bisa menjalani kembali kehidupannya sebagaimana sebelum mengalami bencana,” katanya.