PPKM Mikro di Purbalingga Diperketat, Jalur Pendakian Gunung Slamet Via Bambangan Ditutup

- 20 Juni 2021, 22:27 WIB
Jalur pendakian Gunung Slamet via Bambangan.
Jalur pendakian Gunung Slamet via Bambangan. /Kurniawan./

Lensa Purbalingga - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga bakal memperketat pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro.

Kebijakan PPKM tersebut berlaku juga pada jalur pendakian Gunung Slamet Via Bambangan yang diwajibkan tutup.

Baca Juga: Viral Unggahan Video di Facebook Orang Berada Ditengah Sungai Dengan Keadaan Banjir

Pengelola Pos Basecamp Pendakian Gunung Slamet jalur Bambangan, Saiful Amri mengatakan, jalur pendakian Gunung Slamet via Bambangan akan ditutup per tanggal 21-28 Juni sesuai Surat Edaran (SE) Bupati, terkait pemberlakukan kembali PPKM.

"Dibuka lagi tanggal 29 sesuai surat edaran. Bukan karena kondisi cuaca, tapi kami ikuti aturan pemerintah untuk ikut dalam mengurangi penyebaran Covid-19," kata Saiful, Minggu 20 Juni 2021.

Baca Juga: Heboh, Fenomena Aneh Lidah Api di Bibir Pantai Gegerkan Jagad Dunia Maya

Sebagai pengelola, hal ini perlu adanya kebijakan tersendiri untuk wisata khusus seperti pendakian Gunung Slamet.

Mengingat jika dilihat dari aktifitasnya, objek wisata ini masuk wisata minat khusus. Berbeda dengan destinasi wisata luar ruangan atau outdoor lainnya.

Dengan disiplin prokes, ia menilai penyebaran Covid-19 di area pendakian bisa dihindari.

"Terkait prokes kami sudah laksanakan dengan bentuk menyiapkan tempat cuci tangan dan himbauan untuk memakai masker," katanya.

Baca Juga: Dibalik Tembok Lapas Kelas II A Purwokerto, Ini Kegiatan Para Warga Binaan

Dia berharap untuk sarana olahraga atau objek wisata minat khusus, tidak ditutup total.

Menurutnya, pendakian merupakan salah satu sarana olahraga yang dapat meningkatkan imunitas tubuh.

"Paling tidak ya jangan di tutup total, misalnya untuk jalur pendakian hanya di buka untuk pengunjung yang dari dalam daerah, contoh loh," kata dia.

Baca Juga: Bersenggolan Dengan Motor Lain, Pemotor Tewas Tertabrak Angkot di Bojongsari Purbalingga

Lebih lanjut Syaiful mengatakan, antusiasme pendaki sebelum adanya PPKM mikro ini dinilai mulai membaik.

Dengan naiknya antusiasme pendaki maka roda perekonomian pun sudah berjalan normal kembali.

"Per Juni ini masuk pendaki di angka 4200 pendaki dari berbagai daerah. Namun, dalam kondisi penutupan saat ini otomatis tidak ada pemasukan," ujarnya.

Baca Juga: Lockdown! Kasus Covid-19 di Manduraga Purbalingga Terus Bertambah, Kini Jadi 30 Warga Positif

Menurutnya, kesehatan dan keselamatan masyarakat merupakan hal yang penting, tapi harus diingat juga jika roda perekonomian tidak berjalan, maka masyarakat juga akan merasa tercekik.

"Itu salah satu probem yang perlu di perhatikan pemerintah ketika penutupan wisata," pungkasnya.***(Gilang).

Editor: Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x