Network
Lensa Purbalingga - Keterlibatan atau kepedulian elemen masyarakat di Purbalingga kini patut diacungi jempol dalam ikut berupaya mencegah dan memberantas Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba.
“Perhatian masyarakat terhadap pencegahan penyalahgunaan narkoba, menjadi nilai plus atau sisi positif terhadap penilaian kabupaten Purbalingga menjadi Kabupaten/Kota tanggap ancaman narkoba yang kembali akan dilaksanakan tahun ini oleh BNN Republik Indonesia,” kata Humas BNN Purbalingga, Awan Pratama, Rabu 11 Agustus 20021.
Baca Juga: KPK Bawa Koper Hitam Usai Geledah Basecamp PT Sambas Wijaya Purbalingga
Dijelaskan Awan, pada tahun 2019 lalu, kabupaten Purbalingga berhasil meraih peringkat pertama di Jawa Tengah sebagai kabupaten atau Kota tanggap ancaman narkoba.
“Kemudian tahun 2021 berjalan ini akan kembali dilakukan penilaian,” ucapnya.
Baca Juga: KPK Juga Datangi Rumah Direktur Utama PT Sambas Wijaya Purbalingga Eling Purwoko
Beberapa variable yang menjadi bahan penilaian menuju kabupaten tanggap ancaman narkoba diantaranya, ketahanan keluarga, ketahanan masyarakat, kewilayahan, kelembagaan serta hukum.
“Dalam variabel ketahanan masyarakat memiliki 4 indikator, berupa kesadaran hukum Narkotika, partisipasi masyarakat, partisipasi lingkungan pendidikan, dan partisipasi lingkungan dunia usaha,” ujarnya.
Baca Juga: KPK Datangi Basecamp PT Sambas Wijaya Purbalingga, Kasat Reskrim: Ya Benar
Pada rakor yang dihadiri oleh 20 Kepala Dinas dan OPD di lingkungan Pemda Purbalingga ini, Kepala BNNK Purbalingga, AKBP Sharlin Tjahaja Frimer Arie, dalam paparannya menyampaikan bahwa sinergisitas antara BNN dengan stakeholders baik instansi pemerintah maupun komponen masyarakat yang telah terjalin dengan baik selama ini terkait pelaksanaan program P4GN sekiranya terus dilanjutkan.
