"Kalau kegiatan kemarin, penanaman sekira 3300 bibit yang dilakukan oleh sekitar 200 rekan pegiat alam dari 22 elemen komunitas pegiat alam di Purbalingga memang dimaksudkan merespon kejadian longsor Siregol. Sedikit aksi nyata dari kami untuk kelestarian alam di kabupaten yang kami cintai : Purbalingga," ujar Igo Saputra.
“Halah, kur nandur tok ben terus ditinggal??”. Tidak begitu saudaraku. Ada monitoring penanaman yang dilakukan kawan-kawan kita.
Igo juga mencoba menjawab pertanyaan warganet mengenai kegiatan lain selain tanam pohon.
“Ada bermacam kegiatan kami wong bagus. Ada pendataan potensi alam (ekspedisi sisik naga), ada prosesing sampah, ada aksi bersih kali, ada upaya untuk mencegah penebangan liar, perubahan habitat, ada sosialisasi ke warga, ada lobby ke stakeholder terkait dan lainnya," tulisnya.
Pemilik akun Igo Saputra juga menjawab mengapa kegiatan aksi tanam pohon tersebut mesti dipublis.
"Kita share biar banyak yang nyengkuyung biar ini jadi gerakan bersama sebab hutan dan alam kita milik kita dan akan diwariskan ke anak cucu kita," lanjutnya.
Baca Juga: Sempat Pesimis, Wakil Jawa Tengah malah Mendapat Juara 3 Bhayangkara Mural Festival 2021
Secara lebih luas, Igo menjelaskan urgensi aksi reboisasi di hutan Siregol.
"Perlu diketahui hutan kita di areal pegunungan utara Purbalingga adalah sumber dari 22 sungai yang ada di Purbalingga. Sungai itu mengairi sawah, ladang dan menjadi sumber mata air yang diminum kalian!!" Katanya.