Network
Lensa Purbalingga - Ketua PWI Purbalingga, Joko Santoso berpesan, di era digital seperti sekarang, wartawan mesti bisa menjadi penjernih dari arus informasi yang dibuat oleh buzzer atau pendengung.
Sebagaimana diketahui, buzzer atau pendengung ini kerap kali menjadi patokan warganet dalam mengonsumsi informasi.
“Mereka lebih cepat memberikan informasi walaupun kita tidak tahu itu informasi benar atau tidak," kata Joko Santoso dalam acara Konferensi Kabupaten (Konferkab) PWI Purbalingga, Selasa 7 Desember 2021.
Baca Juga: Ketua PWI Jateng: Insan Pers Harus Bisa Mengedepankan Etika Jurnalisme Ketimbang Viralitas
Menurutnya, wartawan meskipun terkadang terbantu dengan keberadaan buzzer mengenai suatu isu, peranan keberimbangan juga tak boleh ditinggalkan.
"Wartawan harus jadi penjernih jangan mau kalah dengan buzzer. Ini jadi tantangan kita ke depan di mana salah satu syaratnya kita harus berkompeten,” katanya.
Baca Juga: Bupati Purbalingga Ingin Dharma Wanita Punya Peran Lebih dalam Pembangunan Daerah
Sementara itu, Ketua PWI Jawa Tengah, Amir Machmud NS mengatakan, meskipun keterjaminan kerja jurnalistik telah dijamin UU Pers, wartawan juga mesti bertanggungjawab.
“UU Pers atau UU No 40 tahun 1999 saya mohon jangan dipahami hanya sebagai payung perlindungan bagi profesi kewartawanan dalam menjalankan tugas. Karena yang utama UU ini melindungi seluruh masyarakat dari berbagai kemungkinan terjadinya anarkisme jurnalistik atau kerusakan yang diakibatkan pemberitaan-pemberitaan media,” kata Amir.
Baca Juga: Hujan Deras, Talud MI Ma'arif Karangjambu Purbalingga Longsor hingga Tembok Keliling Ambruk
