Lensa Purbalingga - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Purbalingga, Cahyo Rudiyanto mengatakan, Kecamatan Bobotsari dan Mrebet akan menjadi wilayah prioritas pembangunan berkelanjutan di Purbalingga.
Rencananya, kata dia, wilayah yang akan dikembangkan seluas 3.228, 48 Ha terdiri dari dua Kecamatan yaitu Bobotsari dan Mrebet, Purbalingga.
“Meliputi 11 Desa di Kecamatan Bobotsari dan 9 Desa di wilayah Kecamatan Mrebet. Ada yang akan kita kembangkan sebagai kawasan industri misalnya di Tlagayasa seluas 36,79 Ha dan juga industri rumah tangga,” katanya saat melakukan pemaparan ekspos akhir RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) perkotaan Bobotsari, Purbalingga, Senin 20 Desember 2021.
Baca Juga: Berkah Hari Jadi Kabupaten Purbalingga, Guru Madin, P3N, ODKB dan Yatim Piatu Mendapat Bantuan
Dia menerangkan, pengembangan ini sebisa mungkin tidak akan melepaskan identitas wilayah tersebut yang dikenal sebagai daerah agraris.
“Pengembangan kawasan tidak akan menghilangkan identitas agraris kawasan. Pertanian tetap akan menjadi sektor unggulan selain perdagangan dan juga pariwisata,” imbuhnya.
Baca Juga: Pahlawan Kemanusiaan, Dua Warga Purbalingga Terima Hadiah Umroh
Cahyo menerangkan, fokus pembangunan berkelanjutan akan ditujukan ke sektor bisnis (perdagangan), pelayanan administrasi yang tersebar di berbagai Desa yang menjadi konsentrasi pengembangan.
Nantinya, kawasan pengembangan akan dibagi menjadi empat sub wilayah perencanaan (SWP) yaitu SWP A yang bertema perkotaan dan pusat pelayanan meliputi Desa Bobotsari, Gandasuli, Karangduren, Pakuncen dan Kalapacung.
Baca Juga: Dulu Rusak Parah, Kini Jalan Dusun Serang Desa Tunjungmuli Purbalingga Sudah Bagus