Lensa Purbalingga - Pemkab Purbalingga melalui Asisten Pemerintahan dan Kesra R. Imam Wahyudi, menjelaskan alasan mengapa Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) APBD tahun 2021 angkanya melambung ketimbang SiLPA tahun 2020.
Adanya SiLPA senilai Rp224,24 Miliar pada tersebut, kata Imam, karena adanya realisasi pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) khususnya RSUD Goeteng Tarunadibrata dan RSUD Panti Nugroho yang bersumber dari klaim penanganan Covid-19 tahun 2020 dan 2021 pada akhir tahun anggaran.
Padahal, lanjut Imam, pada saat menyusun APDB Perubahan, Pemkab Purbalingga belum mengestimasikan pendapatan yang bersumber dari klaim penanganan covid-19.
“Adanya pemasukan pendapatan di akhir tahun anggaran menyebabkan dana tersebut belum bisa digunakan pada tahun berjalan dan menjadi SILPA,” katanya pada Jumat, 17 Juni 2022, di muka Sidang Paripurna DPRD Purbalingga.
Baca Juga: Sejumlah Rumah di Desa Muntang Purbalingga Rusak Akibat Hujan Deras Disertai Angin Kencang
Dia juga merinci, untuk prioritas penggunaan alokasi belanja daerah tahun 2021 diarahkan pada 5 prioritas.
Salah satunya adalah mewujudkan sumber daya manusia yang berdaya saing dengan proporsi 56%.
Pelayanan publik sebesar 30%, Percepatan pembangunan infrastruktur untuk percepatan pembangunan wilayah sebesar 8%.
Baca Juga: Kabar Gembira, Wings Air Buka Rute Penerbangan Ke Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga