Lensa Purbalingga - Rembulan nampak rimpang bak dilahap batara kala ketika nasi bajing andalan angkringan Illogondang Purbalingga sampai dihadapan kami.
Menu nasi bajing ini cukup simpel. Dua iris bagian belakang bajing, sesendok orek tempe, dan sambal bawang yang aromanya menggugah selera makan.
"Ini bajing gendu, ukurannya lebih besar dari bajing pada umumnya," kata Epin pemilik angkringan Ilogondang Purbalingga, Senin malam 18 Juli 2022.
Tim lensapurbalingga sepertinya datang terlalu malam karena menu nasi bajing yang tersisa tinggal bajing goreng.
Sementara enu rica-rica bajing sudah ludes habis tak tersisa.
"Rica-rica bajing habis dari jam 7 (malam)," kata pemilik angkringan.
Baca Juga: Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling Kabupaten Purbalingga Hari, Selasa 19 Juli 2022
Meski belum bisa mencicipi rica-rica bajing, kami tetap mencoba nasi bajing goreng yang sudah tersuguh.
Penjelasan dari Epin benar belaka, selain besar, bajing gendu punya daging yang banyak.
Daging pada bagian paha belakang bajing ini sungguh gurih.
Baca Juga: Saka Bakti Husada Karangreja Purbalingga Masuk 6 Besar Saka Kwarda Jateng
Uniknya, rasa daging bajing lebih mirip daging unggas ketimbang daging mamalia.
"Saya juga engga tahu kok bisa gitu rasanya," kata Indra, kolega Epin dalam usaha angkringan yang mereka buka di Desa Selabaya, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga.
Baca Juga: Ini Pesan Bupati Purbalingga Kepada Ikatan Bidan Indonesia di Hari Ulang Tahunnya
Kami lebih bersemangat untuk makan ketika daging bajing sudah dicocol sambal bawang yang rasanya pedas legit seolah menggigiti seluruh rongga mulut.
Kami sama sekali tidak merasakan keanehan saat memakan nasi bajing ini karena memang benar-benar lezat.
Satu hal yang kurang dari menu nasi bajing ini adalah porsinya yang minimalis.
Hal ini wajar, lantaran konsep menu makanan di angkringan memang sederhana.
Selain enak dan mengenyangkan, daging bajing juga memiliki khasiat sebagai obat asma.
"Bisa juga untuk obat penyakit kulit," kata Epin.
Baca Juga: Harkopnas ke-75, Bupati Purbalingga: Koperasi Jadi Soko Guru Tulang Punggung Perekonomian
Lelaki gondrong ini menuturkan, dia memperoleh bajing dari bapaknya yang hobi berburu.
"Kalau dapat banyak, biasanya bingung mau diolah apa. Akhirnya kami coba masukan saja ke daftar menu di angkringan," ujar Epin.
Saat ditanyai mengenai cara pengolahan, Epin hanya menjawab daging bajing dia olah dengan bumbu rempah-rempah.
"Kami masak pakai empon-empon," katanya.
Seporsi nasi bajing juga dihargai cukup terjangkau dengan harga 5 ribu rupiah.
"Engga usah mahal-mahal, murah dan pasti enak," kata Epin.***