Pembukaan Festival Film Purbalingga ke 16 Dimeriahkan dengan Layar Tanjleb

- 8 Agustus 2022, 02:06 WIB
Pembukaan Festival Film Purbalingga ke 16 Dimeriahkan dengan Layar Tanjleb.
Pembukaan Festival Film Purbalingga ke 16 Dimeriahkan dengan Layar Tanjleb. /Kurniawan./

Lensa Purbalingga - Penepukan papan klep syuting oleh Asisten Administrasi Umum Sekda Purbalingga Budi Susetyono menandai pembukaan Festival Film Purbalingga (FFP) yang ke-16.

Penapukan papan klep syuting juga sekaligus menjadi titik pertama program Layar Tanjleb FFP 2022.

Acara yang digelar di halaman MTL Jenderal Besar Soedirman, Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Purbalingga, Sabtu malam 6 Agustus 2022 disambut antusias warga.

Baca Juga: BMKG Hari Ini, Prakiraan Cuaca Purbalingga, Senin 8 Agustus 2022, Pagi Sore Berawan, Siang Malam Turun Hujan

Dalam sambutannya Budi Susetyono berharap FFP 2022 dapat disengkuyung dan diikuti seluruh masyarakat.

“Semoga antusias yang tinggi dari masyarakat tidak hanya sebagai sarana dan media hiburan namun sekaligus menjadi sarana dan apresiasi bagi insan film yang terlibat didalamnya,” jelasnya.

Baca Juga: Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling Kabupaten Purbalingga Hari Ini, Senin 8 Agustus 2022
 
Tiga film pendek karya pelajar Purbalingga dari program kompetisi FFP 2022, yaitu “Dol” sutradara Muchammad Risyad Ali Ramadhon dari SMK Darul Abror Bukateja Purbalingga, “Sepuh” sutradara Lukman Maulana dari SWBB Kabupaten Purbalingga, dan “Kepungan” sutradara Maisaroh dari SMK YPLP Perwira Purbalingga mengawali tayangan Layar Tanjleb.
 
Dilanjut pemutaran film animasi “Cake Day!” sutradara Ribka Natalia produksi Marirodi Production dilanjut “Berdoa, Mulai” sutradara Tanzilal Azizie produksi Degradians Studio, serta sebagai penutup film panjang “Srimulat Hil yang Mustahal” sutradara Fajar Nugros produksi MNC Pictures dan IDN Pictures.

Baca Juga: Pemotor di Purbalingga Meninggal Dunia Tabrak Truk Sedang Parkir di Jalan Raya Kemangkon
 
Lastuti, salah satu penonton, mengatakan film-film yang diputar sangat menghibur apalagi film-film yang memakai bahasa Banyumasan.

“Lucu tapi ceritanya juga menyedihkan karena memang sering terjadi pada wong cilik,” ujar Lastuti, warga Desa Wanogara Wetan, Kecamatan Rembang yang datang bareng keluarga.

Baca Juga: Pria Asal Purbalingga Meninggal Dunia di Tempat Kost Baturraden Usai Minum Obat Kuat
 
Pada kesempatan itu, penyelenggara FFP mendapatkan semacam hadiah dari para pelaku UMKM Desa Sumampir, Kecamatan Rembang berupa 16 tampah plastik yang berisi jajan pasar.

Halaman:

Editor: Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah