Lensa Purbalingga - Naiknya harga kedelai membuat para pedagang tahu tempe di Purbalingga menaikkan harga kepada konsumen.
Dipasar Bukateja Purbalingga, pedagang sekaligus pengrajin tahu tempe menaikkan dagangannya Rp 100-200 rupiah.
"Terpaksa kami naikkan harga tahu tempe, karena bahan baku utama kedelai setiap hari naik," kata pedagang tahu tempe Pasar Bukateja, Purbalingga, Kana, Jumat 4 November 2022.
Kana menyampaikan, sebelum ada kenaikan harga kedelai, dirinya menjual tahu Rp 400 per biji.
"Namun, setelah ada kenaikan terpaksa harga jual kami naikkan menjadi Rp 500 per biji," ungkapnya.
Baca Juga: Resahkan Masyarakat Kebumen, Puluhan Remaja yang Mengatasnakan Dirinya Geng Gaza 14 Diciduk Polisi
Sementara untuk harga tempe ia mengaku ada yang dinaikkan harganya, ada juga yang disiati dengan memperkicil ukuran tempe.
Harga tempe kami naikkan 1200 per lentrengnya, sebelumnya kami jual hanya Rp 1000.
"Ada juga yang kami naikkan, tapi ada juga harganya tidak naik tapi diperkecil ukuran tempe," terangnya.
Baca Juga: Avansa dan Xenia Senggolan di Karangmoncol Purbalingga, Berikut Kronologinya
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa harga beli kedelai saat ini naik menjadi Rp 14.500 per kilogram.
"Jika harga jual tidak kami naikkan. Maka, saya bisa merugi. Jadi terpaksa kami naikkan harganya," jelasnya.
Baca Juga: Meski Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tahu di Purbalingga Tetap Bertahan Produksi
Kana bersama para pedagang tahu tempe lainnya di pasar Bukateja, Purbalingga berharap harga jedelai turun.
"Ini kan ada pak Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, kami berharap harga kedelai impor harganya turun," harapnya.***