Network
Lensa Purbalingga - Jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020, geliat politik di Kabupaten Purbalingga mulai kelihatan.
Sebagian partai politik sudah menunjukan sikap terhadap calon kandidat yang akan di usung. Ada juga yang masih bersikap malu-malu dengan keputusan yang diambil.
Sedangkan beberapa lainnya masih melakukan komunikasi antar lintas elit politik guna terbangunnya koalisi poros baru.
Kendati masih simpang siur, munculnya poros baru masih mempunyai cukup waktu, menurut salah satu tokoh politik di Purbalingga Ken Ragil Turyono.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, 37 Tahanan di Polres Purbalingga Jalani Rapid Test
Baca Juga: Dianggap Tidak Layak Beroperasi, Perusda Ventura Dibubarkan
"Waktunya masih cukup, dan sosialisasinya saya pikir gak terlalu terlambat," katanya, Kamis 9 Juli 2020 lalu.
Menurut tokoh yang sudah keluar dan mundur dari pencalonan Wakil Bupati Purbalingga melalui koalisi Pelangi ini, pihaknya dan beberapa tokoh lainnya masih melakukan gerakan-gerakan politik.
Ia mengatakan, dibaratkan seorang penyanyi, percaturan politik di Pilkada Purbalingga 2020 ini tidak ubahnya seperti alunan musik.
"Ya kita ini kan orang lama. Ibarat penyanyi, ada musik masa gak ikutan nyanyi sih," tuturnya.
Ken Ragil mengaku meskipun masih belum secara pasti namun tidak menutup kemungkinan ia dan beberapa tokoh eks-koalisi Pelangi akan bergabung dan membentuk poros baru.
Baca Juga: Prioritaskan Kegiatan Belajar Mengajar SMA dan SMP, Nadiem: Protokol Kesehatan Jauh Lebih Mudah
Baca Juga: RUU HIP, Syarief Hasan: Masyarakat Butuh Kejelasan Terkait Sikap Pemerintah
"Insyaallah pendaftaran kan di bualan Agustus, nanti endingnya ya di bulan Agustus. lihat saja nanti mana yang kita bisa berperan gitu ya," jelasnya.
Dalam hal ini, ia juga memastikan sudah menemukan kendaraan politik yang akan dipergunakan, dan tentunya cukup untuk turut dalam kancah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Purbalingga 2020.***
