Diceritakan, ia memulai bisnis ini hanya sebagai trader, saya punya klien yang ingin dikirimkan sampel rambut.
Selanjutnya kirim lah beberapa sampel rambut sekitar tahun 2020 di bulan Agustus, saya kirim ke Itali.
"Setelah itu pesanannya bertambah, kebutuhan semakin banyak sampai sekarang. Setiap bulan bisa memproduksi hingga 2 ton," terangnya.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan Satlantas Polres Purbalingga Lakukan Ini Kepada Pengguna Jalan
Krisna menjelaskan pasar Eropa menyukai rambut Indonesia karena karakteristiknya yang bagus untuk diwarnai.
Sebelum di ekspor pabriknya akan mengolah rambut dengan cara diuraikan, disisir, dicuci, dan dikemas ulang sebelum dikirimkan.
"Kalau rambut Indonesia karakteristiknya bagus untuk diwarnai, seperti warna silver, warna pirang, jadi bagus sekali," tuturnya.
Baca Juga: Peredaran Rokok Ilegal di wilayah Bea Cukai Purwokerto termasuk Purbalingga Setiap Tahunnya naik
Selanjutnya, nanti bahan baku ini akan mereka warnai kemudian dijadikan wig atau ekstention rambut.
"Kemudian dijual ke beberapa negara seperti Amerika, Spanyol, dan ada juga ke Jerman," katanya.