Prabowo-Gibran Siapkan SDM Unggul Lewat Program Makan Siang Gratis, Hadapi Indonesia Emas 2045

- 1 Desember 2023, 17:29 WIB
Prabowo-Gibran Siapkan SDM Unggul Lewat Program Makan Siang Gratis, Hadapi Indonesia Emas 2045.
Prabowo-Gibran Siapkan SDM Unggul Lewat Program Makan Siang Gratis, Hadapi Indonesia Emas 2045. /Facebook.

Lensa Purbalingga - Direktur Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI) Salamudin Daeng mengapresiasi program makan siang gratis buat anak-anak dan peningkatan gizi ibu hamil oleh pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Menurutnya, program makan siang gratis ini mencakup tiga dimensi besar, yakni urusan kemanusiaan, keberpihakan kepada rakyat kecil dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dalam menghadapi bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045.

“Program ini mencakup tiga dimensi besar, yakni urusan kemanusiaan karena ini adalah respon terhadap ekonomi pasca Covid-19, dimensi kerakyatan atau keberpihakan dikarenakan tingkat kerentanan kelompok miskin yang tinggi dan urusan peningkatan sumber daya manusia Indonesia menghadapi bonus demografi saat ini dan masa mendatang,” kata Salamudin Daeng kepada wartawan, Jumat 1 Desember 2023.

Baca Juga: Sebuah Rumah di Desa Losari Purbalingga Tertimpa Pohon Tumbang, Akibatnya Atap Rumah Rusak

Dikatakan Salamudin, program Prabowo-Gibran tersebut membangun kesadaran publik bahwa betapa pentingnya masalah gizi bagi ibu hamil dan anak sekolah.

Untuk itu, pemerintah bisa memulai dengan program yang bagus untuk membangun budaya atau kebiasaan baru untuk meningkatkan gizi ibu hamil dan anak sekolah.

“Masalah kekurangan gizi tidak hanya dihadapi oleh Indonesia, akan tetapi juga oleh banyak negara di dunia dikarenakan oleh banyak sebab, baik itu alam, kultur maupun sebab struktural,” ucapnya.

Baca Juga: Banjir Promo 12.12 Birthday Sale, Belanja di Shopee Live Diskon Murah 2 Kali Sehari Jam 12 Siang dan 8 Malam

Dijelaskan Salamudin, pandemi Covid-19 telah meningkatkan gizi buruk secara global. Hal ini berarti terdapat peningkatan risiko terjadinya wasting (gizi kurang dan gizi buruk), suatu kondisi yang ditandai dengan rendahnya berat badan dibandingkan tinggi badan.

“Kondisi ini disebabkan karena banyak keluarga yang kehilangan pendapatan rumah tangga, kurang mampu membeli makanan sehat dan bergizi untuk anak-anak mereka,” jelasnya.

Halaman:

Editor: Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah