Network
Lensa Purbalingga - Umumnya penjual jamu tradisional berasal dari kaum perempuan, namun beda dengan penjual jamu asal desa Majatengah, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga ini.
Hanya dengan berbekal alat sederhana, pria kelahiran Purbalingga tahun 1983 ini mampu menjual aneka macam jamu tradisional.
" lumayanlah, bisa buat nyukupin kebutuhan sehari - hari," kata Eko penjual jamu pria asal Purbalingga, Senin 25 Desember 2023.
Baca Juga: Selain Menghindari Polarisasi, Pelaku UMKM Sebut Pilpres Sekali Putaran Mampu Stabilkan Ekonomi
Dijumpai di kediamannya, pria yang bernama lengkap Eko Purwanto ini mengaku biasa menjual jamu tradisional dari 10 hingga 16 botol yang ia jajakan dari jam 09.00 sampai 12.00.
Menurut pengakuannya, keahliannya dalam meracik aneka macam jamu tradisional ia dapatkan dari saudaranya yang berasal dari solo.
"Saya dulu sebelum jualan jamu sempat menjadi penjahit terus berhenti, dan saya belajar bikin jamu dari saudara saya terus dijual alhamdulilah sampai sekarang masih berkembang." ucapnya.
Untuk membuat jamu tradisional, seperti kunyit asam, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencuci bersih kunyit kemudian diblender sampai halus dan disaring.
Setelah disaring kemudian dimasak dan ditambahkan dengan asam jawa. setelah proses pemasakan selesai kemudian dimasukkan kedalam botol dan siap dijual kepada pembeli.
