"Kan hujan sedang tapi hujan deras juga dari sekitar jam empat sore an, air hujan masuk meresap ke dalam tanah masuk ke rongga, sehingga terjadilah pergeseran tanah atau longsor," terangnya.
Sedangkan Kepala Desa Panusupan, Surismi mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian longsor di ruas jalan penghubung Panusupan - Rajawana.
Ia berterimakasih kepada warganya yang guyub menyingkirkan material longsoran sampai dapat dilalui kembali.
Baca Juga: Terancam Retakan Tapal Kuda, Warga di Dusun Pengungsen Sirau Tak Punya Biaya untuk Relokasi
"Alhamdulillah nggak ada korban jiwa, tapi akibat kejadian longsor ini mengancam satu tiang listrik beton milik PLN," jelasnya.
"Di desa kami ini memang lokasinya rawan longsor, salah satunya ya di ruas jalan penghubung Panusupan Rajawana, kanan kirinya tebing dan jurang, jadi kalo longsor ya tanahnya jatuh ke jalan raya," terang Surismi.
"Tetap waspada, bagi warga yang bermukim di daerah rawan bencana, tebing, sungai besar dan lain - lain terutama jika hujan lebat turun dan terus menerus," katanya.
"Di tengah kondisi cuaca saat ini, anomali fenomena la nina bisa berakibat tiba tiba hujan lebat, angin, petir, hindari berteduh dibawah pohon besar, baliho atau tiang listrik, jika hujan hindari berada di daerah lapang, taman dan kalau terjadi bencana kami sarankan perhatikan aliran listrik pastikan sudah padam," imbuhnya.
Baca Juga: Akibat Hujan Deras, Jembatan Penghubung Antar Desa Di Kecamatan Kaligondang Ambles
Pihaknya juga mengimbau masyarakat selalu waspada dan bersikap proaktif untuk membantu melaporkan setiap adanya bencana yang ada di lingkungan sekitar supaya cepat mendapat penanganan cepat dari instansi terkait.