Lensa Purbalingga – Amnesty International, organisasi yang berfokus di bidang penegakan HAM dalam diskusi daring yang dilaporkan Antara, Jumat (15/5), mengimbau, agar Indonesia dan negara-negara anggota ASEAN lainnya, untuk membuka batas wilayah bagi para pengungsi Rohingya.
Juru kampanye Amnesty International untuk Kantor Wilayah Asia Selatan (SARO), Saad Hammadi menjelaskan, bahwa pengungsi Rohingya tidak memilih negara tujuan guna mendapatkan kehidupan yang layak.
Menurutnya, mereka adalah orang-orang yang berupaya agar bisa bertahan hidup,dan mendapatkan tempat yang aman, serta membutuhkan bantuan segera.
Baca Juga: 104 Dukungan Internasional Bantu Indonesia Tanggulangi Covid-19
"Maka penting bagi negara-negara untuk membuka batas wilayah dan menyediakan ruang aman bagi mereka, perlindungan, dan kebutuhan kesehatan pada masa pandemi ini," ujarnya.
Dikutip dari artikel “Indonesia dan Negara ASEAN Lain Didesak Buka Batas Wilayah bagi Pengungsi Rohingya”, peneliti Amnesty International Indonesia, Dominique Virgil, dalam diskusi yang sama menjelaskan agar negara-negara ASEAN bersikap menangani masalah ini sesuai dengan panduan internasional yang dikeluarkan oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).
"Negara-negara yang melakukan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) harus menjamin disembarkasi pengungsi dari kapal dengan menyediakan tempat bernaung sementara yang aman, termasuk semacam rumah atau tempat penampungan yang juga akan menjaga mereka dari pandemi," kata Dominique.
Baca Juga: Laut China Selatan Memanas, AS Kirim Kapal Perangnya Bantu Malaysia
Menurut dia, pemerintah harus berpikir untuk tidak menempatkan para pengungsi di rumah detensi imigrasi atau rumah detensi lainnya. Jika dilakukan, hal itu akan membuat penularan virus terjadi lebih buruk di antara para pengungsi.
Indonesia sendiri dianggap sebagai salah satu negara yang cukup memberikan perhatian terhadap masalah pengungsi, kata Dominique, misalnya dengan mengeluarkan pernyataan bersama Malaysia dan Thailand pada 2015 untuk melakukan operasi SAR bagi pengungsi yang terombang-ambing di laut.