Hubungan kedua negara tersebut telah hancur oleh perselisihan perdagangan dan tuduhan timbal balik atas pandemi virus Corona.
Baca Juga: Uji Coba 3 Obat Antivirus Libatkan 127 Pasien Di Hongkong, Bagaimana Hasilnya?
Sementara Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan, Washington akan bereaksi 'sangat kuat' jika Beijing melanjutkan Undang-undang keamanan.
"Ini mulai terlihat seperti tensi panas akibat ketidakpuasan AS-Tiongkok," kata Stephen Innes, kepala strategi pasar global di AxiCorp dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.
Baca Juga: Bawa Pemudik Lewat Jalur Tikus, 95 Kendaraan Travel Diamankan Petugas
Innes mengatakan Undang-undang baru itu berpotensi menyalakan kembali demonstrasi pro-demokrasi tahun 2019, krisis terbesar yang pernah dihadapi bekas jajahan Inggris sejak kembali ke pemerintahan Tiongkok pada 1997.(*)