Lensa Purbalingga - Sebanyak 239 peneliti dari 32 negara dalam surat terbuka kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, virus corona mungkin dapat bertahan sebagai partikel-partikel kecil di udara dalam waktu yang lama dan mengambang beberapa meter.
Ruang tertutup dengan ventilasi yang buruk seperti transportasi publik menjadi tempat yang paling mengkhawatirkan.
Sebab, walaupun masyarakat mematuhi peraturan pembatasan sosial seperti jaga jarak 2 meter satu sama lain, penyebaran virus dapat tetap terjadi.
Baca Juga: Kepergok dan Lari, Pencuri Kambing di Purbalingga Ditangkap karena Motor Ketinggalan di Kandang
Baca Juga: DLH Purbalingga Apresiasi Pengelolaan Bank Sampah Bestari Selabaya
Baca Juga: Polisi Gerebek Tempat Karaoke di Kutasari Purbalingga
"Kami 100 persen yang mengenai ini," kata profesor ilmu atmosfer dan rekayasa lingkungan Queensland University of Technology, Lidia Morawska.
Ia merupakan salah satu pakar yang mengirimkan surat terbuka tersebut.
Seperti dilansir dari media Australia the New Daily, Minggu 5 Juli 2020, para peneliti mengatakan, Pedoman pencegahan penularan yang dikeluarkan WHO mengabaikan bukti penularan di udara.
Baca Juga: Penting! Calon Siswa Terbukti Manipulasi Data PPDB 2020 SMA/SMK, Ganjar: Tidak akan Kasih Toleransi