Sindikat Wartawan Palestina Sebut Israel Telah Bunuh 46 Wartawan Palestina Sejak Tahun 2000-an

- 6 November 2020, 06:32 WIB
Para Wartawan Palestina saat berunjuk rasa meminta PBB menghentikan kekerasan terhadap wartawan./muslimobsession.com
Para Wartawan Palestina saat berunjuk rasa meminta PBB menghentikan kekerasan terhadap wartawan./muslimobsession.com /

Lensa Purbalingga - Sindikat Wartawan Palestina (SJP) melakukan aksi demonstrasi di depan markas PBB di Jalur Gaza pada Hari Internasional untuk Mengakhiri Impunitas atas Kejahatan terhadap Wartawan pada Rabu, 4 November 2020. Dalam aksi tersebut, Mereka menyebutkan bahwa pihak Israel telah membunuh 46 wartawan asal Palestina sejak Intifada Al-Aqsa meletus pada tahun 2000.

Wakil ketua SJP, Tahseen al-Astal, meminta PBB untuk mengemban tanggung jawabnya dalam melindungi wartawan dan mengadili pelaku kejahatan Israel terhadap jurnalis Palestina.

"Sindikat setiap tahunnya menghitung antara 500 - 700 serangan pendudukan dan kejahatan (Israel) terhadap jurnalis Palestina dan kini saatnya untuk menghentikan kejahatan ini dan meminta pertanggungjawaban mereka yang melakukan kejahatan dan mereka yang mengeluarkan perintah," kata al-Astal sebagaimana diberitakan oleh ANTARA pada Kamis, 5 November 2020.

Baca Juga: Dapat Kunjungan dari Wartawan, Terawan Sebut Media Adalah Pahlawan Bangsa

Baca Juga: DPR RI Dukung Wartawan Dapatkan Fasilitas Jaring Pengamanan Sosial

Al-Astal menyebutkan bahwa pelanggaran Israel terhadap wartawan bertujuan untuk membungkam pers sekaligus mencegah gambar faktual tersampaikan kepada dunia.

Israel memiliki sejarah panjang menyasar wartawan, Komite Perlindungan Jurnalis yang berbasis di New York mendokumentasikan 17 kasus pembunuhan wartawan terkonfirmasi di Israel dan di wilayah Palestina yang diduduki sejak 1992. Sebanyak 15 jurnalis di antaranya tewas ditembak oleh Israel.

Baca Juga: Ledakan di Beirut Berasal dari Gudang Amonium Nitrat

Tahun 2014, ketika Israel meluncurkan serangan masif terakhirnya terhadap Gaza yang diblokade dan menewaskan lebih dari 2.200 warga Palestina, menjadi tahun paling berdarah bagi wartawan di Palestina.***

(ANTARA/Asri Mayang Sari)

Editor: Majid Ngatourrohman

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x