Megamas dan Mal Mantos Manado Banjir, BMKG Sebut Penyebabnya

18 Januari 2021, 07:52 WIB
Kawasan Megamas dan Mal Mantos Manado terendam banjir, Minggu 17 Januari 2021. /Tangkapan layar/Akun Twitter @nandoleo18

Lensa Purbalingga - Ombak besar menghantam pesisir pantai Manado, hingga menyebabkan pusat perbelanjaan Mal Mantos, Manado terendam banjir air laut, pada Minggu, 17 Januari 2021.

Selain Mal Mantos, air laut yang masuk pun membuat kawasan bisnis Megamas pun ikut terendam banjir.

Baca Juga: Tinggal Sendirian, Warga Purbalingga Ditemukan Tewas Membusuk

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo mengatakan, banjir di pesisir Kota Manado, Sulawesi Utara, diduga disebabkan superposisi gelombang tinggi dan pasang air laut.

"Naiknya air laut ke daratan yang terjadi di Manado pada Minggu sore diduga karena adanya kombinasi dari gelombang tinggi, angin kencang serta kondisi laut yang sedang pasang," kata Eko di Jakarta, dikutip lensapurbalingga.com, pada Senin, 18 Januari 2021 dari Antara.

Baca Juga: Listyo Sigit Prabowo Jadi Calon Kapolri Baru, Pakar Sebut Masih Ada 3 Kelompok yang Menolak

Menurutnya, data pemodelan BMKG Ocean Forecast System (OFS) di Laut Sulawesi hingga pesisir Sulawesi Utara menunjukkan gelombang tinggi yang berkisar antara 2.5- 4 meter.

Kondisi ini terjadi saat air laut pasang dan mengakibatkan massa air yang masuk ke darat semakin tinggi. Bahkan, kondisi ini diperparah dengan adanya angin kencang yang juga terjadi saat itu.

Sebelumnya, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi hingga lebih dari 6 meter di sejumlah perairan di Indonesia yang berlaku dari 17 Januari pukul 07.00 WIB sampai dengan 19 Januari 2021 pukul 07.00 WIB.

Baca Juga: Pusdatin dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Sebut 10 Daerah Ini Terdampak Banjir di Kalimantan Selatan

Baca Juga: Tanah Lonsor di Cimanggung Sumedang, PMI Masih Upayakan Temukan Korban Tertimbun

Berdasarkan rilis data BMKG, Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara pada umumnya bergerak dari utara ke timur dengan kecepatan angin berkisar 6 - 30 knot.

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan, pola angin umumnya bergerak dari barat daya - barat laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot.

BMKG juga memperkirakan tinggi gelombang 2,5 hingga 4 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan utara Sulawesi Utara, Selat Malaka utara, Perairan Bitung hingga Kepulauan Sitaro, Perairan Kepulauan Bintan bagian utara, Perairan Halmahera barat, perairan selatan Jawa, Laut Halmahera.

Baca Juga: KPU Akan Tetapkan Tiwi-Dono Sebagai Pemenengan di Pilkada Purbalingga 2020

Baca Juga: Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Waduk Wadas Lintang. Ini Ciri-cirinya.......

Baca Juga: Ombak Besar Hantam Pesisir Pantai Manado, Mal Mantos Banjir

Oleh sebab itu, BMKG meminta masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.***

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler