Lensa Purbalingga - Babad Banyumas Mertadiredjan adalah salah satu versi Babad Banyumas yang ditulis antara tahun 1816-1830.
Babad Banyumas Mertadiredjan adalah naskah babad milik Adipati Mertadiredja I, Bupati Kanoman Banyumas.
Baca Juga: Akun Facebook Chak Ipole Reborn Berpendapat Logo Hari Jadi Kota Purbalingga Memprihatinkan
Babad ini ditulis ulang sekitar tahun 1904 oleh Carok Jaksa Magetan, Raden Natahamidjaja.
Salinan inilah yang dikenal oleh masyarakat umum Banyumas sebagai Babad Banyumas.
Baca Juga: Riza Ardiana Menyarankan Kepada Kepala Dinkominfo Balik ke Perpus Untuk Belajar Lagi
Kemudian, pada 2020, Nasirun Purwakartun menranslet naskah tersebut ke bahasa Indonesia.
Babad Banyumas Mertadiredjan ini ditulis dalam bentuk macapat yang terdiri dari ratusan guru Gatra dan bait.
Baca Juga: Letusan Gunung Semeru dan Mitos Ramalan Jayabaya
Berikut adalah lanjutan Babad Banyumas Mertadiredjan yang menuliskan Pandawa dan keturunannya dalam bahasa Indonesia.
8. Putra tertua bernama Yudistira raja Amarta
Werkudara putra kedua
Arjuna adalah putra ketiga
Nakula dan Sadewa adalah si kembar bungsu
Dikisahkan Sang Pandu sebagai raja telah mangkat
Tahtanya digantikan oleh Kurupati (Suyudana)
9. Yudistira yang menjadi raja bertahta di negara Amarta
Werkudara yang bertahta di kerajaan Jodipati
Sang Arjuna raja Madukara
Arjuna berputra Abimanyu
Abimanyu berputra Parikesit
Parikesit berputra Raden Gendrayana
Baca Juga: Arisha Puteri Braling Menilai Gebrakan Kepala Dinkominfo Purbalingga yang Baru Tidak Penting
10. Gendrayana berputra Sang Prabu Jayabaya
Prabu Jayabaya bertahta di Daha
Jayabaya berputra Jayamijaya
Jayamijaya berputra Jayamisena
Jayamisena berputra pemuda tampan dan bersahaja
11. Sudah bertahta menggantikan ayahnya
Bergelar Kusuma Wicitra
Kusuma Wicitra berputra Pancadriya
Pancadriya berputra yang kemudian naik tahta
Di negara Sindula
Bergelar Sang Raja Kalawisesa
Kalawisesa juga telah berputra.***