Lensa Purbalingga - Seorang warga Kabupaten Lumajang, Mbah Ngatemi yang tempat tinggalnya terdampak erupsi Semeru mulanya enggan untuk dievakuasi.
Sebagaimana diketahui, Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu, 4 Desember 2021 lalu.
Baca Juga: Dukungan untuk Anies sebagai Capres 2024 Meluas di Jawa Barat
Akibat erupsi Gunung Semeru ini, berjatuhan puluhan korban jiwa dan ribuan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Semua warga di sekitar Gunung Semeru jelas tunggang-langgang mencari tempat yang aman demi keselamatan jiwa mereka.
Baca Juga: Bantu Korban Letusan Gunung Semeru, Bantuan Polres Purbalingga Disalurkan di Lima Pengungsian
Lain halnya dengan warga kebanyakan, Mbah Katemi memilih tetap tinggal di rumahnya meski Gunung Semeru mengalami erupsi.
Tim SAR dan para relawan terus berusaha membujuk Mbah Katemi agar mau dievakuasi demi keselamatannya dari amuk erupsi Gunung Semeru.
Baca Juga: Wayang Lalu Lintas dan Badut Si Braling Polres Purbalingga Hibur Anak Korban Erupsi Gunung Semeru
Dalam sebuah video yang di kanal YouTube Cak Basman, Mbah Katemi mengungkapkan alasannya mengapa ogah dievakuasi saat terjadi erupsi Semeru.
"Saya di sini sudah 20 tahun dan takut, takut dengan suami. Saya berharap bisa selamat," kata Mbah Katemi dalam video yang diunggah pada Minggu, 12 Desember 2021.
Baca Juga: Seorang Pekerja Bangunan di Kebumen Tewas Kesetrum, Satu Pekerja lainnya Selamat
Menurut penuturan beberapa relawan, Mbah Katemi telah mengalami kepikunan dan sulit diajak berkomunikasi.
Mbah Katemi adalah warga Desa Sumbersari, Supiturang, Kecamatan Plonojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terakhir yang akhirnya dapat dievakuasi.
Relawan yang mengevakuasi Mbah Katemi juga menjelaskan bahwa Mbah Katemi mengaku sedang mengalami stres.***