Lensa Purbalingga - Babad Banyumas Mertadiredjan adalah salah satu versi Babad Banyumas yang ditulis antara tahun 1816-1830.
Babad Banyumas Mertadiredjan adalah naskah babad milik Adipati Mertadiredja I, Bupati Kanoman Banyumas.
Babad ini ditulis ulang sekitar tahun 1904 oleh Carok Jaksa Magetan, Raden Natahamidjaja.
Salinan inilah yang dikenal oleh masyarakat umum Banyumas sebagai Babad Banyumas.
Baca Juga: Rakernas V Projo, Jokowi: Urusan Politik 2024 'Ojo Kesusu'
Kemudian, pada 2020, Nasirun Purwakartun menranslet naskah tersebut ke bahasa Indonesia.
Babad Banyumas Mertadiredjan ini ditulis dalam bentuk macapat yang terdiri dari ratusan guru Gatra dan bait.
Berikut adalah lanjutan Babad Banyumas Mertadiredjan yang menuliskan tentang Raden Katuhu dalam bahasa Indonesia.
Baca Juga: Calon Presiden yang Didukung Jokowi Selangkah Lebih Maju Menuju RI 1
97. Dikisahkan Raden Putra sudah memiliki anak Empat jumlah anaknya
Yang bungsu perempuan
Yang tiga lelaki tampan parasnya
98. Yang tua Raden Katuhu namanya
Yang kedua bernama Raden Banyak Sasra
Adiknya lagi Raden Banyak Kumara
99.Yang perempuan masih menyusu, tidak diceritakan Sudah lengkap empat anaknya
Raden Katuhu sudah menginjak dewasa
Sudah memikirkan masa depannya.
100. Waktu itu berpamitan pada ayah dan ibunya Sudah tidak bisa dilarang lagi
Raden Jaka Katuhu tetap memilih pergi
Dan tak diceritakan perjalanannya
101. Berjalan terlunta-luntq, hingga sampai dia
Di Kadipaten WirasabaDesa Buwara yang ditujunya Menumpang hidup pada Ki Ageng Buwara
102. Ki Ageng Buwara punya ladang yang luas
Hingga setiap harinya Raden Katuhu diajaknya ke ladang Mmbantu menebang kayu bakar.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Temanggung Hari Ini, Minggu 22 Mei 2022
103.Sore harinya Raden Katuhu diajak pulang
Namun selalu mempersilahkan Ki Ageng Duluan Saya biar belakangan saja
Ki Agenh Buwara pura-pura pulang, lalu bersembunyi
104. Niatnya hendak mengintai sang anak
Apa yang akan diperbuatnya
Karena setiap kali diajak pulang
Selalu menolak dan pulang belakangan
105. Tak berapa lama kemudian
Terlihat Raden Katuhu sedang membakar unggunan kayu Api pun berkobar menyala-nyala Raden Katuhu masuk ke dalamnya.
Baca Juga: Gelar Pembekalan Bacaleg, PKB Purbalingga Targetkan Minimal 11 Kursi Pada Pileg Pemilu 2024
106. Terkejut Ki Ageng Buwara melihat
Semua yang dilakukan anaknya
Yang tengah masuk kobaran api
Hatinya cemas gelisah khawatir
107. Setelah lama padam apinya
Raden Katuhu kemudian keluar
Wajahnya bersinar bagaikan dewa
Ki Ageng Buwana lari pulang ke rumahnya