Serial Babad Banyumas Mertadiredjan: Pesta Pernikahan dan Adipati Warga Utama Kembali

19 Juni 2022, 05:08 WIB
Serial Babad Banyumas Mertadiredjan: Pesta Pernikahan dan Adipati Warga Utama Kembali. /Laksa Tiar Makmuria./

Lensa Purbalingga - Babad Banyumas Mertadiredjan adalah salah satu versi Babad Banyumas yang ditulis antara tahun 1816-1830.

Babad Banyumas Mertadiredjan adalah naskah babad milik Adipati Mertadiredja I, Bupati Kanoman Banyumas.

Baca Juga: Hendak Bepergian, Berikut Prakiraan Cuaca Purbalingga Hari Ini, Minggu 19 Juni 2022, Sore Hari Turun Hujan

Babad ini ditulis ulang sekitar tahun 1904 oleh Carok Jaksa Magetan, Raden Natahamidjaja.

Salinan inilah yang dikenal oleh masyarakat umum Banyumas sebagai Babad Banyumas.

Baca Juga: Pagi Siang Malam Berawan, Sore Turun Hujan, Berikut Prakiraan Cuaca Purwokerto Hari Ini, Minggu 19 Juni 2022

Kemudian, pada 2020, Nasirun Purwakartun menranslet naskah tersebut ke bahasa Indonesia.

Babad Banyumas Mertadiredjan ini ditulis dalam bentuk macapat yang terdiri dari ratusan guru Gatra dan bait.

Baca Juga: Arisha Puteri Braling: Purbalingga Perlu Ada Yang di Reshuffle, Kominfo Tukeran Sama Dinporapar Ya Kena

Berikut adalah lanjutan Babad Banyumas Mertadiredjan yang menuliskan tentang Pesta Pernikahan dan Adipati Warga Utama Kembali dalam bahasa Indonesia.

153.
Patuh Gajah Mada turut berkata
Wahai Paduka, begitu lebih baik
Sang Patih segera meraih
Tangan Raden Katuhu
Disuruhnya untuk menyembah
Lalu diusap ubun-ubunnya

154.
Sang raja masih terharu
Kemudian berkata pelan
Wahai Patih, gelarlah perayaab
Prajurit Kepatihan
Besok kamu siagakan
Berikan juga seeokor gajah

Baca Juga: Ternyata Laki-Laki Bisa Jadi Korban KDRT, Kok Bisa? Ini Alasannya

155.
Sang Patih menyembah berpamitan
Mengajak serta Raden Katuhu
Kemudian di kediaman sang Patih
Diselenggarakan sebuah perayaan
Kerbau, kambing, bebek, ayam
Semua disembelih untuk sajian

156.
Ramai sekali yang bekerja
Seluruh pelayan dan pejabat
Semua berangkat menjemput sang pengantin
Sampailah mereka di balai Sri Manganti
Tak lama kemudian keluarlah mereka
Dengan menaiki tandu pengantin

Baca Juga: Sering Main Media Sosial Bisa Kena Masalah Mental, Ini Cara mengatasinya

157.
Bergemuruh gamelan ditabuh
Terompet ditiup bersautan
Prajurit Carabalen jadi penunjuk jalan
Gong besar bergaung menimpali
Sampailah rombongan itu
Di Kepatihan tempat pernikahan

158.
Semalam suntuk perayaan digelar
Esok harinya berangkatlah sang Adipati baru itu Gajah pembawa tandu pengantin berjalan di depan Tidak diceritakan perjalanannya
Ketika sampai di Pegunungan Sumbing
Ki Buwanh pamit pulang lebih dulu.***

Editor: Kurniawan

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler