TNI dan Kepolisian Kawal Ketat 156 TKA Asal China yang Tiba di Bandara Haluoleo Kendari

24 Juni 2020, 05:36 WIB
Sebanyak 156 orang TKA tiba di Bandara Haluoleo Kendari pada Selasa 23 Juni 2020 malam pukul 20.40 Wita. Ratusan TKA tersebut akan bekerja membangun smelter di PT VDNI dan PT OSS, Morosi, Kabupaten Konawe. /ANTARA/Harianto /Tim Lensa Purbalingga/

Lensa Purbalingga - Pihak TNI dan kepolisian melakukan pengawalan ketat terhadap 156 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China tahap pertama yang tiba di Bandara Haluoleo Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Selasa 23 Juni 2020.

TKA asal China tersebut tiba di bandara pukul 20.40 Wita yang bertolak dari Bandara Sam Ratulangi Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Personel TNI dan kepolisian mengawal ketat pintu keluar ruang bandara yang mengarahkan para TKA untuk naik ke mobil mini bus yang telah disediakan.

Baca Juga: 14 ODKB Terima Bantuan Rp300.000 per Bulan di Purbalingga

Baca Juga: Bupati Tiwi Kunjungi ODKB di Kecamatan Kutasari dan Mrebet

Dikutip lensapurbalingga.com dari Antara, belasan mobil yang memuat ratusan TKA itu meninggalkan bandara dan melakukan perjalanan menuju ke PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Stell (OSS) di Morosi Kabupaten Konawe.

Sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Abdurrahman Saleh bersama pihak Imigrasi dan Dinas Ketenagakerjaan serta pihak-pihak terkait lainnya melakukan cek langsung kelengkapan legalitas dokumen ratusan TKA asal China tersebut.

Ia pun memastikan bahwa para TKA menggunakan visa 312.

Baca Juga: Aplikasi Plesiran Jogja, Permudah Resevasi Tiket Objek Wisata secara Daring

Baca Juga: DIY Wajibkan Pengunjung Wisata Miliki Aplikasi Cared+ Jogja

Baca Juga: Nisan Luncurkan Program Recall untuk All New Livina

"Kita harapkan mereka hadir tidak lagi menggunakan visa kunjungan tetapi visa kerja. Dimana visa kerja itu yang datang (TKA) benar-benar ada keahliannya," kata Abdurrahman, saat berada di Bandara Haluoleo Kendari, Selasa 23 Juni 2020.

Abdurrahman juga menambahkan, pihaknya akan mengecek keahlian para tenaga kerja asal China itu.

"Setelah kita temukan visanya nanti, benar atau tidak, cek poin berikutnya adalah melihat spesifikasi keahliannya yang konkrit, benar nggak dia ahli sebenar-benarnya," ujarnya.***

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler