Rahasia Ke 'Alim' an Gus Najih Maimoen yang Harus diteladani para Santri

- 22 Juli 2021, 14:55 WIB
Rahasia Ke 'Alim' an Gus Najih Maimoen
Rahasia Ke 'Alim' an Gus Najih Maimoen /Teguh Priyatno/Thoriqoh As-Syadziliyah
Lensa Purbalingga- Setelah viral Kyai Haji Muhammad Najih Maimoen atau Gus Najih Maimoen dipolisikan lantaran menebar informasi menyesatkan bahwa vaksin Covid-19 dibuat untuk membunuh, perlu tahu juga rahasia ke 'Alim' an Gus Najih Maimoen yang harus diteladani para santri.
 
Gus Najih Maimoen atau Kyai Haji Muhammad Najih Maimoen yang lahir pada Sabtu Kliwon, 27 Robiul Awwal 1383 H atau bertepatan pada 17 Agustus 1963 M di Sarang. Beliau merupakan putra kedua KH. Maimoen Zubair.

Gus Najih Maemoen atau KH. Muhammad Najih Maimoen memulai pendidikannya dengan belajar langsung kepada ayahnya, KH. Maimoen Zubair, Kemudian menginjak dewasa beliau melanjutkan pendidikannya dengan belajar di MGS.
 

Sejak di MGS, beliau sangat bersungguh-sungguh belajar ilmu agama, sehingga di antara teman-teman yang lain, keilmuan beliau kelihatan sangat menonjol.

Setelah itu, beliau juga belajar kepada Sayyid Muhammad yang pada saat itu sedang bermukim di Malang. Selama bermukim di malang Sayyid Muhammad banyak mengajarkan kitab-kitab salaf. Hingga suatu hari Sayyid Muhammad menunjuk beliau Gus Najih Maimoen untuk menjadi muridnya di Makkah.

Atas perintah Sayyid Muhammad, pada sekitar tahun 1982, beliau berangkat ke tanah suci Makkah. Di sana beliau setia berkhidmah pada Sayyid bertahun-tahun.
 
Nama Muhammad Najih yang terinspirasi dari nama seorang ulama yang konon berasal dari Jawa Timur Pelayaran Tafaqquh Fiddin beliau berawal dari pelabuhan Sarang, tanah kelahiran beliau sendiri.
 
 
Pada kesempatan ini Lensa Purbalingga akan menulis tentang rahasia ke 'Alim' an Gus Najih Maimoen yang harus diteladani para santri.
 
Hadlratus Syaikh Maimoen Zubair berkata, 'Anakku Najih Kyai yang sangat berbobot',
Suatu ketika ada seorang Kyai dari Jawa Timur yang ‘alim dan ahli bahtsu masail. Beliau punya ‘azm (keinginan) untuk pergi ke Sarang dan bertemu Gus Muhammad Najih guna mengukur seberapa kealiman beliau.
 
Sesampainya di Sarang, sebelum bersua ke Gus Muhammad Najih, Kyai tadi sowan terlebih dahulu ke Hadlratus Syaikh Maimoen Zubair.
 
Sesampainya di kediaman, belum sampai mengucapkan niatnya, Kyai Maimoen Zubair tiba-tiba berkata, 'Kamu tidak mungkin bisa mengalahkan anakku Najih,' Akhirnya Kyai ini pun pulang.
 
 
Kyai Haji Abdul Ghoni Mannan berkata, 'Gus Najih dulu ketika kecil saat pergi ke Madrasah Ghazaliyyah itu pagi-pagi sekali agar mata tidak melihat wanita karena sepinya. Jika sudah berangkat pagi, tapi mata masih melihat wanita, Gus Najih menangis karena menyesal.
 
Al Habib ‘Abdurrahman Al Khirrid, Sumenep berkata,'Paling banyak tahu terhadap karangan Abuya itu Gus Najih. Karena kitab-kitab karangan Abuya sebelum dicetak itu ditashih dulu ke Gus Najih. Kalo sama Gus Najih nyuruh cetak maka langsung masuk ke percetakan.'
 
As Syaikh As Sayyid Hamd ‘Abdul Karim Dawah Al Husainy, Pengarang kitab 'Imamu Daril Bi’tsah', menyebutkan dibagian akhir dalam kitabnya (Hal. 254), 'Di antara murid-murid As Sayyid Muhammad yang tampak dan unggul dalam keilmuan ada 7 orang, salah satunya adalah As Syaikh Najih ibn Maimoen Zubair AlJawiy.'
 
Demikianlah sekilas rahasia ke 'Alim' an Gus Najih Maimoen yang Harus diteladani para Santri. Wallahu a'lam bisawab.***
 

Editor: Teguh Priyatno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x