Detik-Detik Ledakan Bom Atom Hiroshima, Mengenang Peristiwa 6 Agustus Jelang Kemerdekaan RI

- 6 Agustus 2021, 11:06 WIB
Ilustrasi Detik-Detik Ledakan Bom Atom Hiroshima, Mengenang Peristiwa 6 Agustus Jelang Kemerdekaan RI
Ilustrasi Detik-Detik Ledakan Bom Atom Hiroshima, Mengenang Peristiwa 6 Agustus Jelang Kemerdekaan RI /Cristian Ibarra/Pixabay

Lensa Purbalingga- Sebelum peristiwa Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, perjuangan panjang sudah dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan.

Penjajahan yang di lakukan pada akhir perjuangan kemerdekaan dilakukan oleh Jepang.

Proses damai dan negosiasi tingkat nasional hingga internasional dilakukan oleh tokoh tokoh politik kala itu.

Baca Juga: Tanaman Buah Tin, Ini 6 Rahasia agar Berbuah Lebat dan Besar di Dalam Pot

Hingga akhirnya pada tanggal 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan tanggal 9 Agustus 1945 di kota Nagasaki, Jepang, yang merupakan tahap akhir Perang Dunia Kedua.

Amerika Serikat menjatuhkan bom dengan persetujuan dari Britania Raya sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Quebec.

Seperti di lansir dari atomicheritage.org , dua operasi pengeboman yang menewaskan sedikitnya 129.000 jiwa ini merupakan penggunaan senjata nuklir masa perang untuk pertama dan terakhir kalinya dalam sejarah.

Baca Juga: Kapolres Kotawaringin Barat (Kobar) Pimpin Langsung Kegiatan Vaksinasi Gratis

AS menjatuhkan bom atom uranium jenis bom labu di Hiroshima adalah sebagai upaya paksa kepada Jepang, karena presiden Amerika Serikat Harry S. Truman meminta Jepang untuk menyerah 16 jam kemudian dan memberi peringatan akan adanya "hujan reruntuhan dari udara yang belum pernah terjadi sebelumnya di muka bumi."

Pengeboman tersebut dilakukan oleh pesawat bomber tipe B-29 yang terlibat dalam pemboman Hiroshima dan Nagasaki yang dimodifikasi secara khusus untuk mengakomodasi ukuran dan berat bom atom.

Dengan pelatihan khusus dan misi tempur "bom labu" di Wendover, UT dan di Tinian adalah Project Silverplate B-29 mempersiapkan penyerangan. Dalam latihan tersebut kru sering dirotasi untuk mengaburkan dan mengamankan misi.

Baca Juga: Cegah Kerumunan Antrian Vaksin Merdeka, Polres Kotawaringin Barat Kerahkan Anggota

Seperti dikutip dalam laman atomicheritage Hiroshima adalah target utama misi pengeboman nuklir pertama pada tanggal 6 Agustus; Kokura dan Nagasaki menjadi target alternatif.

Setelah diberi maklumat sesuai Operations Order No. 35, pesawat B-29 Enola Gay dari 393d Bombardment Squadron yang dipiloti Tibbets lepas landas dari North Field, Tinian, menuju Jepang dengan masa tempuh enam jam.

Setelah meninggalkan Tinian, pesawat terbang di atas Iwo Jima untuk menjemput pesawat Sweeney dan Marquardt pukul 05:55 di ketinggian 9200 kaki (2800 m), dan melanjutkan penerbangan ke Jepang.

Baca Juga: Mantra Melihat Rahasia Gaib dan Rahasia Ketuhanan

Pesawat tiba di target pengeboman dengan cuaca cerah di ketinggian 31060 kaki (9470 m). Parsons, pemimpin misi, mengaktifkan bom di udara untuk mengurangi risiko saat lepas landas.

Ia pernah melihat langsung empat B-29 jatuh dan terbakar saat lepas landas dan khawatir ledakan nuklir akan terjadi bila B-29 yang mengangkut Little Boy jatuh. Asistennya, Letnan Dua Morris R. Jeppson, mencabut pengaman bom 30 menit sebelum tiba di target pengeboman.

Pada malam tanggal 5–6 Agustus, radar peringatan awal Jepang melacak penerbangan sejumlah pesawat Amerika Serikat yang mengarah ke Jepang bagian selatan.

Baca Juga: Fadilah dan Keutamaan Surat Al Kahfi, Diampuni Dosa dan Membuat Kemakmuran Seumur Hidup

Radar melacak 65 pesawat pengebom ke arah Saga, 102 ke Maebashi, 261 ke Nishinomiya, 111 ke Ube, dan 66 ke Imabari. Sirene serangan udara dinyalakan dan siaran radio dihentikan di sejumlah kota, termasuk Hiroshima.

Sirene serangan udara dinyalakan di Hiroshima pukul 00:05. Sekitar satu jam sebelum pengeboman, sirene serangan udara dinyalakan kembali ketika Straight Flush terbang di atas kota.

Pesawat ini mengirimkan pesan singkat yang diterima Enola Gay salah satu pembawa bom atom. Pesan tersebut berisi: "Sebaran awan kurang dari 3/10 di semua ketinggian. Saran: bom utama."

Baca Juga: 20 Keutamaan Surat Al Waqiah, Dari Kekayaan Berlimpah hingga Mempermudah Sakaratul Maut

Sirene peringatan serangan udara dinyalakan lagi di Hiroshima pukul 07:09. Pada pukul 08:09, Tibbets memulai misinya dan menyerahkan kendali pesawat ke perwira pengebomnya, Mayor Thomas Ferebee.

Bom dilepaskan pukul 08:15 (waktu Hiroshima) sesuai rencana. Little Boy yang mengangkut kurang lebih 64 kg (141 pon) uranium-235 memerlukan 44,4 detik untuk jatuh dari ketinggian jelajah 31000 kaki (9400 m) menuju ketinggian ledakan 1900 kaki (580 m) di atas kota.

Pesawat pengangkut bom atom Enola Gay terbang sejauh 11,5 mil (18,5 km) sebelum akhirnya meledak diterjang gelombang kejut yang dihasilkan ledakan.***

Editor: Teguh Priyatno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x