Network
Lensa Purbalingga - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri hadir langsung di Auditorium Universitas Negeri Semarang untuk menandatangani nota kesepahaman peningkatan koordinasi serta kerja sama dalam pemberantasan korupsi dan budaya antikorupsi.
Firli Bajuri mengatakan bahwa universitas, termasuk Unnes memiliki peran sentral dalam membangun budaya anti korupsi melalui pembelajaran di kampus.
"Kampus tidak bisa dilepaskan dari proses pembelajaran dan pendidikan, pembangunan integritas dilakukan melalui pendidikan sebagai senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia," kata Firli pada Jumat 12 November 2021.
Baca Juga: Ini Jawaban Anies Baswedan Saat Ditanya Soal Pencalonan Capres
Ruang-ruang intelektual seperti kampus, menurut Firli merupakan tempat terbaik untuk mengubah sikap, perilaku, dan budaya yang permisif terhadap korupsi menjadi budaya antikorupsi.
"Mudah-mudahan dengan spirit Unnes sebagai rumah ilmu pengembang peradaban akan muncul budaya peradaban antikorupsi," ujarnya.
Baca Juga: Pasca Operasi Kanker Prostat, SBY Akan Lanjut Pemulihan di Amerika Serikat
Sedangkan isi dari nota kesepahaman tersebut terdiri dari beberapa poin, antara lain; pendidikan antikorupsi, perbaikan tata kelola universitas, pengkajian dan penelitian, sosialisasi dan kampanye antikorupsi, narasumber dan ahli, pertukaran informasi dan data, serta kerja sama lainnya sesuai kesepakatan para pihak.
Firli menambahkan, sejarah berdirinya KPK adalah sejarah perjuangan masyarakat termasuk mahasiswa dalam upaya menciptakan masyarakat bebas dari korupsi.
Baca Juga: Sejumlah Kepala OPD di Purbalingga Kosong, Bupati Tiwi Tunjuk Plt Mantan OPD Sebelumnya
