Hadiri Kongres SI ke-41 di Surakarta, Ini Kata Ganjar Pranowo

- 4 Desember 2021, 19:58 WIB
Gubernut Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hadiri Kongres SI ke-41 di Surakarta, Jumat 3 Desember 2021.
Gubernut Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hadiri Kongres SI ke-41 di Surakarta, Jumat 3 Desember 2021. /PikiranRakyat.com.

Lensa Purbalingga - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hadir dalam pembukaan Majlis Tahkim atau Kongres Nasional Syarikat Islam (SI) ke-41 di kota kelahirannya, Surakarta, Jumat 3 Desember 2021.

Ganjar Pranowo yang hadir bersama Menteri Agama Yaqut Qolil Qoumas dalam kesempatan itu menyampaikan tentang tantangan ekonomi di era society 5.0.

Baca Juga: Temu Kangen Ganjar Pranowo dan Habib Syech di Pramuka Bersholawat

Ganjar Pranowo mengatakan pula, dirinya mengaku senang ketika tahu bahwa SI akan melaksanakan kongresnya yang ke-41 di Surakarta.

Apalagi, tema yang diangkat dalam kongres SI kali ini menurut Ganjar Pranowo sungguh mengesankan.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, 2 Kecamatan Di Lumajang Terselimuti Awan Panas

Tema "Kembali ke Laweyan" mengingatkan bahwa SI yang didirikan oleh Samanhudi di Surakarta pada awal abad 20 harus bisa kembali berjaya.

"Jika boleh membandingkan, masa-masa itu (awal berdirinya SI) sama persis dengan saat ini. Yaitu masa penyiapan mental, pengetahuan, dan keberanian untuk memasuki society 5.0. Itu tantangan yang dihadapi sangat besar sekali," kata Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Miris! Ada 20.283 Anak Putus Sekolah di Kabupaten Purbalingga

Ganjar Pranowo menambahkan, agar sampai kepada kemajuan yang didambakan SI, usaha batik yang ada harus masuk ke dalam era industri 4.0.

Sementara itu, kata Ganjar Pranowo, masyarakat dan terkhusus anggota SI harus masuk dalam era masyarakat 5.0 (society 5.0).

Baca Juga: Sekda Purbalingga: Istri PNS Diharapkan Bisa Berkontrubusi Serukan Gerakan Mageh Padha Sekolah

Variabel teknologi harus dipercepat penggunaannya dalam skala produksi batik.

Selain itu, menurut Ganjar, produk batik dan cara menjual batik juga mesti kekinian dan terjangkau bagi kalangan muda.

"Kepesatan itulah akhirnya bisa tampil gaya batik seperti yang saya pakai, Solo banget, atau yang dipakai Gus Menteri (Yaqut) Lasem banget. Itu sebenarnya pertunjukan karya dan produk budaya yang bagus sekali," kata Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Hari Disabilitas Internasional, Ini Kata Bupati Purbalingga

Ganjar Pranowo menjelaskan, angin segar dari SI untuk kembali ke ke khittoh berdakwah melalui jalur perekonomian juga mesti dibarengi semangat dan perkembangan zaman.

"Jika itu semua itu bisa dilakukan, betapa dahsyatnya kelak pengaruh yang dilahirkan. Misal kelak SI mau mendampingi UMKM di mana small skill business ini menjadi idola dunia karena mereka cukup mandiri dalam berekonomi tinggal bagaimana fasilitas itu diberikan," katanya.

Baca Juga: Akun Facebook Sinta Malik Menyayangkan Teamplate Hari Disabilitas Yang Dibuat Dinkominfo Purbalingga

Sementara artikel ini pernah ditayang oleh PikiranRakyat.com dengan judul: Hadiri Kongres SI di Surakarta, Ganjar Ingatkan Tantangan Society 5.0.***

Editor: Kurniawan

Sumber: Pikiranrakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah