Bejat! Seorang Guru Di Tasikmalaya Cabuli 9 Santriwati

- 12 Desember 2021, 19:39 WIB
Ilustrasi, Bejat! Seorang Guru Di Tasikmalaya Cabuli 9 Santriwati.
Ilustrasi, Bejat! Seorang Guru Di Tasikmalaya Cabuli 9 Santriwati. /Pexels.

Lensa Purbalingga - Seorang guru di Tasikmalaya tega mencabuli 9 Santriwati  yang merupakan murid di pesantren tempat dirinya mengajar.

Kasus guru di Tasikmalaya ini semakin memperpanjang kasus kekerasan seksual terhadap santriwati dan anak di bawah umur.

Sebelumnya, kasus kekerasan seksual terhadap anak dan santriwati juga terjadi di Bandung.

Baca Juga: Sempat Tak Mau Dievakuasi saat Erupsi Gunung Semeru, Mbah Katemi ungkap Alasan Ogah Mengungsi

Kasus pencabulan di Tasikmalaya terungkap setelah beberapa korban melaporkannya ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Tasikmalaya.

KPAID Tasikmalaya menjelaskan, pihaknya telah melakukan penyelidikan selama 17 hari dan menemukan indikasi dugaan kejahatan asusila yang dilakukan guru pesantren di Tasikmalaya tersebut.

Baca Juga: Dukungan untuk Anies sebagai Capres 2024 Meluas di Jawa Barat

Mulanya, seorang korban melapor kepada KPAID Tasikmalaya. Setelah dilakukan penyelidikan ternyata terdapat beberapa korban lagi atas tindakan tak senonoh dari sang guru.

KPAID Tasikmalaya mengungkapkan, kasus tersebut terjadi dalam satu waktu.

Kasus pencabulan itu ada yang terjadi pada 18 hari yang lalu, dan ada yang dilakukan pada Agustus lalu.

Baca Juga: Bantu Korban Letusan Gunung Semeru, Bantuan Polres Purbalingga Disalurkan di Lima Pengungsian

Sejauh ini, tercatat ada 9 santriwati yang menjadi korban kebejatan sang guru.

Namun, baru ada 4 santriwati yang mau membuka diri dan sedang menjalani rehabilitasi.

"Modus yang dilakukan oleh oknum pengajar ini adalah ketika anak itu sakit dan tetap tinggal di tempat, di kobong," tutur Ato Rinanto, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Tasikmalaya, Minggu 12 Desember 2021.

Baca Juga: Wayang Lalu Lintas dan Badut Si Braling Polres Purbalingga Hibur Anak Korban Erupsi Gunung Semeru

Kemudian, pada saat subuh, pelaku melakukan aksi bejatnya kepada santriwati yang tidak mengikuti kegiatan karena sakit.

"Pada saat pagi hari atau subuh, pada saat yang lain mengikuti pengajian, maka yang sakit ini tetap tinggal di kobong. Di situlah kemudian si oknum itu melakukan aksi bejatnya," kata Ato Rinanto.

Artikel ini pernah tayang di Pikiranrakyat.com dengan judul: Guru di Tasikmalaya Diduga Cabuli 9 Santriwati, Kepala KPAID Ungkap Modus Pelaku: Dilakukan di Kobong.***

Editor: Kurniawan

Sumber: Pikiranrakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah