164.
Ki Buwanh lanhsing bersiap menghunus senjata
Membawa tombak juga senapan
Lengkap empat puluh prajuritnya
Setelah mereka sudah berangkat
Adipati Paguwan masuk ke dalam Kadipaten
Berkata dalam hati dengan kesedihan
Ada kekecewaan yang dirasakan
165.
Kalau saya ikut, hilang sudah kewibawaan saya
Seperti bukan sekrang Adipati saja
Yang takut dengan kematian
Kalau saya ikut adik saya Ki Buwang
Saya mwmilih untuk berdiam diri saja
Siapa tahu memang benar begitu kenyataannya
Seperti yang dikatakan adik saya
166.
Dengan sedih haru dia berkata keras
Jelek ternyata orang mengangkat anak
Maka, janganlah ada yang melakukan
Seluruh keturunanku semua
Adipati Paguwan lalu duduk
Seolah mendapatkan Ilham
Untuk berpura-pura sakit lagi
167.
Sang Adipati kemudian beristirahat di pendapa
Ditunggui oleh para selirnya
Sudah banyak obat yang diminumnya
Selanjutnya tidak dikisahkan
Sudah sampailah mereka di Desa Palet untuk Bersiaga.***