Serial Babad Banyumas Mertadiredjan: Raden Bagus Mangun Dipungut Pandita Putra

- 27 Juli 2022, 19:18 WIB
Serial Babad Banyumas Mertadiredjan: Raden Bagus Mangun Dipungut Pandita Putra.
Serial Babad Banyumas Mertadiredjan: Raden Bagus Mangun Dipungut Pandita Putra. /Babadbanyumas.com.

Lensa Purbalingga - Babad Banyumas Mertadiredjan adalah salah satu versi Babad Banyumas yang ditulis antara tahun 1816-1830.

Babad Banyumas Mertadiredjan adalah naskah babad milik Adipati Mertadiredja I, Bupati Kanoman Banyumas.

Baca Juga: Serial Babad Banyumas Mertadiredjan: Raden Bagus Mangun Diramal jadi Raja Banyumas

Babad ini ditulis ulang sekitar tahun 1904 oleh Carok Jaksa Magetan, Raden Natahamidjaja.

Salinan inilah yang dikenal oleh masyarakat umum Banyumas sebagai Babad Banyumas.

Baca Juga: Serial Babad Banyumas Mertadiredjan: Raden Bagus Mangun Dititipkan ke Kyai Mranggi

Kemudian, pada 2020, Nasirun Purwakartun menranslet naskah tersebut ke bahasa Indonesia.

Babad Banyumas Mertadiredjan ini ditulis dalam bentuk macapat yang terdiri dari ratusan guru Gatra dan bait.

Baca Juga: Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling Kabupaten Purbalingga Hari, Kamis 28 Juli 2022

Berikut adalah lanjutan Babad Banyumas Mertadiredjan yang menuliskan tentang Raden Bagus Mangun Dipungut Pandita Putra.

205.
Meninggalkan dua orang putra
Yang tua laki-laki bagus rupawan
Yang muda seorang perempuan
Konon dikisahkan mereka
Setelah ditinggal mati sang ayah
Kedua anaknya itu
Ikut bersama kakak dari ibunya

206.
Anak yang laki-laki diperintah
Kamu, Mangun anak saya
Kerbaumu gembalakanlah
Sayang kalau tidak dipelihara
Mangun segera pergi ke kandang
Tidak diceritakan selanjutnya
Ganti kisah tentang Pandita Putra

Baca Juga: BPNT dan Uang Pensiunan di Purbalingga Dikorupsi, Mantan Kepala Kantor Pos Cabang Rembang Ditangkap Polisi

207.
Pergi lama mengembara
Pasir Luhur menjadi tujuannya
Menjelang siang waktunya
Ketika langit berawan gelap
Dengan ketajamannya ia melihat
Nampak seorang anak gembala
Yang compang-camping kainnya

208.
Maka segera didekatinya
Sang Pandita lalu bertanya
Hai, Mangun kamu di sini
Kamu menggembalakan kerbau milik siapa
Mangun menjawab sopan
Kerbau milik pakdhe saya
Saya sudah tidak punya orangtua

209.
Kamu jangan bersedih hati
Maulah kamu ikut saya
Ikutlah bersama saya saja
Mangun berkata, baiklah
Kerbau kemudian dihalau
Agar pulang ke kandangnya
Mangun lalu dibawa pergi

Editor: Kurniawan

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah