Peringati Tahun Baru Islam, Ganjar Pranowo Gaungkan Semangat 'Jogo Kiai' dan 'Jogo Santri'

- 20 Agustus 2020, 10:41 WIB
Acara doa dan istighosah bersama./jatengprov.go.id
Acara doa dan istighosah bersama./jatengprov.go.id /

Lensa purbalingga - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo peringati tahun baru 1442 Hijriyah dengan mengadakan doa dan istighosah di Gedung Grahdhika Bhakti Pradja, Rabu, 19 Agustus 2020 malam.

Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dan ketua Majelis Ulama Indonesia Jawa Tengah KH. Ahmad Darodji.

Dalam moment ini, Ganjar mengusung semangat "Jogo Kiai" yang merupakan bentuk pengamanan dari Covid-19. Wagub Taj Yasin ditunjuk untuk memimpin semangat jogo kiai dan jogo santri.

Baca Juga: Buruan! Program Early Bird Bikin Tamu Ketagihan Menginap di Grand Laguna Hotel Solo

Baca Juga: Update 18 Agustus 2020: Kasus Positif di Indonesia Bertambah 1.902, Total Ada 144.945

Baca Juga: Memasuki Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram 1442 H, Begini Doa Awal Tahun dan Akhir Tahun

“Pak Wagub sekarang kita minta untuk memimpin Jogo Santri sama Jogo Kiai. Karena pondok pesantren ini khas. Mereka mondok, tidur, dan biasanya kalau bersentuhan tidak. Tapi sak kringkelan malahan gitu,” kata Ganjar Pranowo, dikutip LensaPurbalingga.com dari jatengprov.go.id.

Pesantren ditata dengan rapi, maka baik kiai atau santri akan sehat. Maka dari itu, pondok pesantren harus bisa memperbaiki tempat wudhu, menyediakan alat-alat kesehatan, dan lainnya.

Dalam acara tersebut, Gubernur berdoa dengan menggandeng kiai dan tokoh masyarakat dan berpesan untuk dapat merefleksikan diri masing-masing terkait penanganan Covid-19.

Baca Juga: Bisnis Camilan Ringan di Tengah Pandemi Covid-19

Sebab, pihaknya butuh kesadaran kolektif dalam meningkatkan rasa kemanusiaan antar sesama.

“Bangun kesadaran bareng-bareng, taat pada protokol kesehatan yuk. Kita tidak patah semangat. Kita bisa bangkit memasuki tahun baru ini. Sehingga mental kita ini bisa tetap membara,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah KH. Ahmad Darodji beranggapan bahwa adanya semangat jogo kiai ini adalah tindakan yang tepat. Sebab, menurutnya tidak sedikit kiai yang sudah terserang Covid-19 bahkan sampai ada yang meninggal dunia.

Baca Juga: Rekam Jejak Ronald Koeman: Mantan Pemain yang Kini Jadi Pelatih Baru Barcelona

Padahal, satu orang kiai membawahi ribuan santri. Jika ada seorang kiai yang meninggal, maka akan ada ribuan santri yang kehilangan gurunya.

“Karena mereka (kiai) itu berkerumun dengan santrinya, kadang dengan para pembantu, hingga ada yang kena. Sampai ada yang seda (meninggal dunia). Oleh karena itu, sekarang kita jaga kiai-kiai ini bisa melaksanakan tugasnya dengan nyaman, dengan baik dan aman,” tutur Darodji.

Darodji juga berpesan kepada santri agar mereka menjaga kiai dengan baik.Santri juga sebaiknya menjaga kualitas makanan untuk kiainya supaya kondisi kesehatan tetap fit**

Editor: Nur Ashari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah