"Itu bergerak sesuai dengan arahan yang pasti sasaran yang pasti. Itu strateginya yang saya lihat mungkin startegi sasarannya satu putaran. Tapi kalau sampai dua putaran mereka juga sudah punya konsep, yaitu mesin politik cadangan yang disiapkan adalah PAN, PBB, dan Partai Gelora," kata Hendropriyono.
"Semua yang nanti siap menampung masa pemilihnya Anies Baswedan, dengan asumsi Anies Baswedan kalah sehingga dua putaran mereka akan masuk ke sini tidak mungkin ke yang lain," lanjutnya.
Baca Juga: Bawaslu Purbalingga Gelar Apel Siaga Pengawasan Pemilu 2024, Ini Tujuannya
Sebagai guru besar filsafat, Hendropriyono mengaku memiliki prinsip yang ia pegang teguh sejak lama, yakni tidak pernah melepas prinsip nasionalisme.
"Tempat berdiri saya hanya satu, bukan pasang kaki dua apa tiga, untuk orang nasionalis tempat berdiri saya hanya satu, yaitu di tempat orang nasionalis yang berwawasan kebangsaan yang berfilsafat Pancasila. Jadi tidak betul saya pasang kaki di mana-mana," tegasnya.
Baca Juga: Prabowo Tegas Akan Lanjutkan Progam Jokowi Untuk Menuju Indonesia Emas
Dikatakan Hendropriyono, sepanjang para kontestan memiliki platform politik nasionalisme, rasa kebangsaan, Pancasila pegangannya, di situlah dirinya berdiri.
"Jadi tidak di sana-sini saya berdiri di atas semua yang punya nasionalisme dan idealisme dalam politik. Nasionalisme adalah segalanya untuk Republik Indonesia. Yang bisa menyelamatkan bangsa Indonesia hanyalah nasionalisme," pungkasnya.***