Pasca Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024, Pakar Dorong Rekonsiliasi Nasional Agar Perekonomian Tumbuh

- 18 Februari 2024, 18:52 WIB
Prabowo-Gibran.
Prabowo-Gibran. /Facebook Prabowo Subianto.

Namun demikian, Piter menyarankan agar semua kontestan pilpres agar bersiap menerima apapun yang terjadi. Misalnya, setelah dilakukan pemeriksaan dan diputuskan oleh pihak berwenang ternyata tidak terbukti, harus diterima dengan lapang dada.

Sebab, jika masih tidak mau menerima dan kecewa, akan berimbas kepada sesuatu yang tidak baik bagi pembangunan dan perekonomian Indonesia.

“Nah kekecewaan-kekecewaan ini yang bisa berujung kepada sesuatu yang tidak kondusif nantinya. Harusnya selesaikan dulu jangan sampai ada pihak-pihak yang tidak bisa menerima hasil pemilu ini sehingga pemilu ini yang kita biayai begitu besar ini menjadi tidak legitimate,” tegasnya.

Lanjut Piter mengatakan, jika para elit partai, capres-cawapres serta para pendukungnya masih bersikeras tidak mau menerima kekalahan maka kondisi politik dan ekonomi menjadi tidak kondusif.

“Tetapi yang lebih terpengaruh adalah aktivitas ekonomi kalau asumsinya memang semua pihak menerima hasil pemilu ini tidak terjadi kegaduhan terkait dengan penerimaan hasil pemilu, tetapi kalau melihat perkembangan ini kan kita belum tahu sejauh mana nanti semua pihak di dalam pemilu ini bisa menerima hasil pemilu tersebut,” bebernya.

Baca Juga: Ekonom Sebut Pilpres Sekali Putaran Tidak Hanya Beri Efek Positif Pemerintah,Tapi Juga Perekonomian Indonesia

Lebih lanjut Piter menjelaskan, sikap kurang dewasa yang ditunjukkan oleh para kandidat dan pendukungnya terhadap pemilu membuat para investor masih menunggu untuk melakukan aktivitas bisnisnya, sehingga roda ekonomi diperkirakan masih lambat untuk berputar.

“Investor atau para pelaku usaha masih akan wait and see, kalau seandainya temuan-temuan terkait dengan pelanggaran pemilu ini semakin banyak dan kemudian menyebabkan terjadi gugatan-gugatan yang berkepanjangan atau bahkan memunculkan kondisi yang tidak kondusif seperti demo-demo penolakan hasil pemilu mungkin bisa terjadi,” urainya.

“Dan kalau itu benar-benar terjadi maka kondisi wait and see itu akan berkelanjutan karena pemilunya belum selesai, walaupun sudah ada hasil quick count tetapi pemilunya belum selesai,” tukas Piter.***

Halaman:

Editor: Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah