Network
Lensa Purbalingga - Operasi 'rutin' terkait pembekuan darah di kepala yang dilalui Legenda sepakbola Argentina Diego Maradona pada Selasa, 3 November 2020 dilaporkan berjalan lancar.
Leopoldo Luque, Dokter pribadi Maradona menuturkan, Juara Piala Dunia 1986 tersebut didiagnosa mengalami subdural haematoma, yakni penumpukan darah antara membran dan otaknya yang mengharuskan tindakan operasi, seperti dilansir SKY pada Rabu, 4 November 2020.
Baca Juga: Hasil Lengkap Liga Champions: Hujan Gol di Matchday 3
"Awal pemulihannya berjalan baik. Reaksi setelah operasinya menjanjikan," ujar Luque.
Luque sendiri menyiratkan kondisi yang dialami Maradona dapat terjadi akibat benturan. Namun demikian, Maradona mengatakan tak mengingat kejadian apapun sehingga belum diketahui penyebab pasti kejadian tersebut.
Sebelumnya Maradona dilarikan ke Klinik Ipensa di La Plata pada Senin akibat anemia dan dehidrasi, sebelum akhirnya dipindahkan ke Klinik Olivos di Buenos Aires.
"Kami telah mengevakuasi hematoma dengan lancar dan Diego bertahan dengan sangat baik," tutur Luque.
Baca Juga: Liga Champions Malam Ini: Hanya Berbekal 17 Pemain, Pelatih Ajax Optimistis Hadapi Midtjylland
Pascaoperasi, bintang yang pernah memperkuat Barcelona dan Napoli tersebut bakal beristirahat selama setidaknya 48 jam di klinik privatnya di wilayah Buenos Aires, Argentina.
"Diego telah dalam kendali. Dia akan melewati operasi pengangkatan cairan yang kami rencanakan dilakukan besok. Dia masih akan tinggal di klinik, bergantung pada perkembangannya," ujar Luque.
Mantan bintang Argentina yang saat ini menjabat sebagai pelatih Gimnasia y Esgrima La Plata tersebut sebelumnya diketahui sering bermasalah dengan kesehatannya, mulai dari obesitas hingga ketergantungannya pada obat-obatan dan alkohol.***
