Network
Destinasi (PDES) juga memandang perlunya implementasi dengan cepat terkait vaccine passport untuk wisman yang telah menjalankan vaksinasi COVID -19 agar mengurangi risiko penularan. Hal ini tentunya dapat mendorong kunjungan pelancong yang hendak berlibur ke Indonesia serta tingkat penerimaan terhadap wisman dari masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Mengaku Bisa Memindahkan Janin, Dukun di Kebumen Setubuhi Pasiennya Sebanyak Tiga Kali
"Kita berharap Bali segera bisa bangkit apabila proses vaksinasi berjalan terus setiap hari. Bila sudah terlihat penyebaran COVID -19 melandai, dengan tahapan-tahapan yang nanti akan didesain pemerintah daerah, pembukaan sektor ekonomi di Bali mulai dapat dilakukan satu per satu, khususnya sektor pariwisata agar kembali ke posisi normal," ujar Presiden Joko Widodo saat meninjau vaksinasi massal di Gianyar, Bali 16 Maret 2021.
Presiden Jokowi menambahkan, jika tiga destinasi wisata hijau atau bebas COVID -19 itu sudah dibuka untuk turis, pemantauan dan evaluasi akan terus berlangsung setiap minggunya. Bagaimana perkembangannya setelah menerima turis akan terus dievaluasi dan dimonitor.
Baca Juga: Mengejutkan! Viral Video Pria Berseragam Polisi di Purbalingga Diduga Lakukan Pungli, Ini Faktanya
"Wisata zona hijau atau bebas COVID -19 itu akan bisa menerima turis asing atau wisatawan mancanegara (wisman) mulai 17 Agustus 2021. Ini masih tahap uji coba, karena pada Maret 2022 barulah seluruh pariwisata di Bali akan dibuka bagi turis asing," kata Bupati Gianyar I Made Mahayastra.
Menparekraf Sandiaga Uno menyatakan destinasi wisata hijau yang bebas dari COVID -19 itu akan membuat para turis, baik dari domestik dan luar negeri, merasa aman berlibur di Bali. Sebaliknya, bagi industri wisata dan masyarakat Bali akan aman dan nyaman, karena turis yang datang itu sudah bebas COVID-19.***
