Lensapurbalingga - Brigjen TNI DI Pandjaitan atau dengan nama lengkap Brigjen TNI Donald Isaac menjadi korban keganasan Gerakan 30 September PKI atau G30S/PKI merupakan merupakan salah satu peristiwa yang paling kelam selama sejarah Indonesia.
Gerakan tersebut tidak hanya terjadi di Jakarta saja, namun juga di YPKIOogyakarta. Pada waktu itu, kelompok pendukung Partai Komunis Indonesia (PKI) menculik beberapa orang dri perwira tinggi yang dituduh melakukan kudeta.
Pemerintah kemudian dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi serta juga sebagai Pahlawan Nasional
Baca Juga: SMK Negeri 1 Karangjambu Belum Punya Gedung Sekolah, Pemkab Purbalingga Siapkan Lahan 1 Hektar
DI Pandjaitan atau yang dikenal dengan nama lengkap Brigjen TNI Donald Isaac Pandjaitan lahir pada tanggal 9 Juni 1925 di Balige, Sumatera Utara. Jepang menguasai Indonesia ketika ia menyelesaikan sekolahnya.
Tamat SMA, DI Pandjaitan menjadi anggota Gyugun atau tentara sukarela di Pekanbaru, Riau.
Pasca kemerdekaan Indonesia tahu 1945, DI Pandjaitan bergabung dalam TKR (Tentara Keamanan Rakyat) yang baru saja dibentuk.
Pertama kali ia menjadi komandan batalyon selanjutnya ditugaskan di di Bukittinggi sebagai Komandan Pendidikan Divisi IX/Banteng tahun 1948.
Tak lama kemudian pahlawan revolusi ini menjadi Kepala Staf Umum IV (Supplay) Komandemen Tentara Sumatera selanjutnya menjadi Pimpinan Perbekalan Perjuangan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) ketika Agresi Militer Belanda I dan II.