Lensapurbalingga Peristiwa kelam dalam lembaran sejarah bangsa Indonesia yang wajib terus diingat adalah Gerakan 30 September PKI atau G30S/PKI
Pada tanggal tersebut, kelompok pendukung Partai Komunis Indonesia berusaha melakukan kudeta.
Gerakan tersebut terjadi bukan hanya di Jakarta saja tetapi juga di Yogyakarta. Akibat gerakan PKI tersebut 10 orang yang terdiri dari beberapa perwira tinggi Angkatan Darat menjadi korban keganasan PKI.
Mereka menculik beberapa perwira tinggi militer dengan tuduhan hendak melakukan kudeta. Para korbannya yang kemudian disebut sebagai pahlawan revolusi
Pemerintah kemudian dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi serta juga sebagai Pahlawan Nasional. Siapa saja mereka? Diantaranya adalah Mayjen R. Suprapto
Baca Juga: SMK Negeri 1 Karangjambu Belum Punya Gedung Sekolah, Pemkab Purbalingga Siapkan Lahan 1 Hektar
Mayjen R. Suprapto lahir di Purwokerto, Jawa Tengah pada tanggal 20 Juni 1920. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah atasnya, Suprapto kemudian mengikuti pelatihan militer di Koninklijke Militaire Akademie di Bandung.
Namun ia tak sampai selesai karena Jepang menguasai Indonesia.Suprapto kemudian ditahan dan dijebloskan ke penjara. Namun ia berhasil melarikan diri.
Ia sempat mengikuti pelatihan keibodan, seinendan, dan syuisyintai yang diadakan oleh Jepang. Setelah itu, ia memilih bekerja di Kantor Pendidikan Masyarakat.