Lensa Purbalingga - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tegaskan tidak memberi toleransi calon siswa yang terbukti melakukan manipulasi data berdasarkan hasil validasi dan verifikasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020 tingkat SMA/SMK.
"Di SMA tadi ada, agak mirip sih, SKD (Surat Keterangan Domisili) ditemukan ternyata meskipun tidak terlalu banyak. Nanti setelah kita tahu kondisinya seperti apa baru kita putuskan, tapi kita tidak akan kasih toleransi (manipulasi data)," katanya usai meninjau proses verifikasi PPDB di SMAN 1 Semarang, SMKN 4 Semarang, dan SMKN 8 Semarang, Jumat 3 Juli 2020 petang.
Ganjar mengatakan, jumlah temuan yang tidak banyak tersebut merupakan efek dari peringatan yang diberikan pada awal-awal pendaftaran PPDB, di mana setelah ada peringatan keras tersebut sudah banyak yang mencabut berkas tidak sesuai dengan data sebenarnya.
Baca Juga: Partai Gerindra Kembali Polisikan Akun Facebook Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik Ketuanya
Baca Juga: Miris! Bocah Berusia Enam Tahun Asal Pengadegan Purbalingga Menderita Hidrosefalus sejak Lahir
Untuk verifikasi di SMKN, Ganjar mengatakan tidak banyak persoalan karena PPDB untuk SMKN memang tidak menerapkan sistem zonasi dan permasalahan verifikasi yang ditemukan hanya soal klarifikasi terkait dengan lampiran untuk jalur prestasi dan afirmasi.
"Nah tadi yang prestasi perlu ada klarifikasi beberapa angka rapor, (persoalan, red) kecil-kecil sih. Terus yang afirmasi ya beberapa surat keterangan ditemukan tetapi tidak terlalu banyak," ujarnya dikutip lensapurbalingga.com dari Antara.
Kunjungan ke tiga sekolah tersebut dilakukan Ganjar untuk memastikan proses verifikasi PPDB berjalan lancar. Sebelumnya, ia inspeksi ke SMAN 3 Semarang untuk melihat dan memastikan tahapan proses verifikasi lancar.
Baca Juga: Kegiatan Belajar Mengajar Tatap Muka di Sekolah Mulai 13 Juli 2020
Baca Juga: Puncak Igir Kandang, Sajikan Wisata Bernuansa Alam Khas Pemalang