Tiadakan SPI, Komite SMP 1 Purbalingga Konsentrasi Pada KBM Daring

- 16 Juli 2020, 17:38 WIB
Foto ilustrasi  /pixabay
Foto ilustrasi /pixabay /

Lensa Purbalingga - Ketua Komite SMP Negeri 1 Purbalingga Aditya Wisnu Wardana mengatakan, selama Covid-19 tidak ada pembahasan tentang Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI).

Ha tersebut dilakukan karena pihaknya masih konsentrasi pada pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) daring.

Baca Juga: Koalisi Pelangi Bubar, DPD PAN Purbalingga Tak Optimis dengan Poros Ketiga

"Untuk pembahasan SPI kami tiadakan selama pandemi Covid-19. Belum ditentukan waktunya. Kita konsentrasi dulu untuk dukungan KBM daring," katanya, Rabu 15 Juli 2020 lalu.

Untuk itu, ia meminta dukungan dari orang tua murid baru agar saling membantu didalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) daring.

Pasalnya, selama pandemi Covid-19 Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di sekolah belum bisa dilakukan.

KBM dari rumah ini menggunakan sistim dalam jaringan (daring) dan memerlukan kuota internet. Kami berharap para orang tua bisa mengendalikan anak-anaknya dalam penggunaan kuota gagdet.

Baca Juga: Monitoring MPLS, Bupati Tiwi Semangati Siswa Baru

"Kami minta tolong anak-anak nanti diawasi. Berdasarkan pengamatan kami, anak-anak banyak menghabiskan kuota untuk bermain game online selama ditiadakan KBM tatap muka di sekolah," ujarnya.

Diungkapkan, pemerintah mengalihkan kegiatan pembelajaran dari sekolah ke rumah masing-masing siswa sebagai bagian dari upaya menghentikan penyebaran Covid-19.

"Peran orang tua sangat penting dalam KBM daring ini. Para orang tua perlu memahami, meski di rumah, anak mereka tetaplah harus konsentrasi pada proses pembelajaran yang tengah berlangsung," tuturnya.

Baca Juga: Korban Jiwa Banjir Bandang di Luwu Utara, 16 Ditemukan, 23 Masih Dalam Pencarian

Ia mengungkapkan, pihak sekolah sudah menyelenggarakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan protokol pencegahan Covid-19 secara ketat. MPLS ini hanya diselanggarakan selama empat hari.

Satu hari diikuti oleh 72 siswa dari dua rombongan belajar (rombel). Dalam pelaksanaannya dibagi menjadi dua sesi dengan waktu masimal 70 menit.

Baca Juga: Presiden Akan Bubarkan 18 Lembaga Negara, Moeldoko: OJK Tidak Termasuk yang Akan Dibubarkan

"Dukungan dan peran orang tua sangat dibutuhkan anak-anak dalam situasi saat ini. Kondisi darurat ini diharapkan menyadarkan orang tua akan perannya dalam mengarahkan anak-anak mereka dalam penyelesaian proses pembelajaran dirumah," tegasnya.

Ia mengungkapkan, pihaknya juga sedang mengumpulkan masukan-masukan dari para orang tua terkait pelaksanaan KBM daring. Banyak orang tua meminta dilaksanakan KBM tatap muka di sekolah.

Baca Juga: Dua Pelaku Penganiayaan Warga Desa Lamongan di Bekuk Polisi

Namun, semua itu harus mendapatkan persetujuan dari Bupati Purbalingga melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud).

Drs Runtut Pramono Kepala SMP Negeri 1 Purbalingga menjelaskan, MPLS tidak hanya mengenalkan lingkungan sekolah saja, akan tetapi juga pengenalan proses pembelajaran nantinya akan menggunakan sistem daring.

"Melalui proses MPLS ini mudah mudahan setiap kendala dalam pembelajaran secara daring itu bisa teratasi,” katanya.

Editor: Ipung Sutrisno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x